Psstt .. it's Something Between Us

20.15



 Hallo Hola Loha Ciao ~
it's been so long seen the last time mirru post cerpen. 

yups, byk sekali hal-hal terjadi dalam waktu yang lama, sejak 2017 sampe 2021 ini. contohnya dari mirru kuliah dan sekarang udah kerja xixixi, cara chat mirru pun akan berubah yeah of course karena kita bertemu banyak orang jadi yaaaa well kita harus bersosialisasi (karena manusia itu kan makhluk so-sial) jadi oke guys... sampe sini dulu basa basinya, mirru harap bisa lebih sering lagi cuit cuit di web ini xixixi tapi ntahlah apakah bisa ? hmm ~ semoga 

and you know what, mirru akan bertransformasi jeng jeng jeng jadi Eda wkwkwk, jadi mulai sekarang mirru akan bilang eda ya. okeii siip, eda kali ini akan post cerpen yang udah lamaaa sekali dibuat tapi gak basi kok hehe... wait a minute. hope u like it guys ~ 

It's Something between us

Disclaimer by:me

Rated :12

Genre :romance

Warning :boy’s love

          Gempa gempita kehidupan malam tak dapat lepas dari dunianya,dunia kotor yang selama ini sudah menghidupi dirinya. Suara mengalun berdebam ditelinga terdengar keras dari ruangan dilantai besmen dan dari lantai satu terdengar riuh oleh para tamu yang sibuk hilir mudik kesana-kemari. Ada yang hanya sekedar bersantai dicafetaria sampai ada yang sedang berkencan  atau sekedar mengisi waktu dengan afternoon tea. Hotel yang merangkap sebagai diskotek ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Terlihat dari kejauhan ada seorang berpakaian kemeja putih dan berompi hitam berjalan membawa troli penuh dengan aneka minuman untuk para tamu. Jam dinding sudah menunjukan pukul lima sore tapi cafetria itu belum juga sepi oleh pengunjung justru cenderung bertambah banyak,ia berjalan melewati jalanan tempatnya biasa bertugas dan setiap kali itu pula ia mendengar lagu-lagu bertempo pelan mengalun keluar dari ruangan VIP itu,ada beberapa ruangan yang jarang diambil oleh pengunjung ya benar apalagi kalau bukan ruangan V-VIP yang terkenal paling mahal di hotel ini. Hotel tempatnya bekerja memang memiliki tempat yang strategis untuk aktivitas yang satu ini,bagaimana tidak tempatnya yang dekat dengan pusat hiburan dan juga kawasan orang ternama memang menjadi daya jual tersendiri. Sebenarnya ia sudah bosan dengan pekerjaan yang menurutnya kotor ini,ia menjual barang yang sangat menjijikan menurutnya untuk para tamu yang memesan tiap kali itu juga ia rasanya ingin muntah melihatnya. Setiap ada pasangan yang memasuki kamar biasanya ia disuruh stand-by oleh sang resepsionis “siapa tau ada yang mau memesan ‘alat pengaman’ ” celetuk sang resepsionis padanya. Menjadi office boy ditempat ini gampang-gampang susah,entah ini memang takdirnya atau bagaimana yang pasti ia tidak bisa lari untuk saat ini. Ia membutuhkan biaya untuk hidup,bukan hanya itu saja tapi ia ingin mencari kesibukan tepatnya ia tidak ingin berlama-lama berada dirumah,Ia merasa tidak nyaman saja karena kesepian itu tidak mengenakan.

          Suara tumburan antara bahu terdengar berdebum dilorong tempatnya berjalan hendak mengantarkan pesanan yang menjijikan itu. “maaf,maafkan kesalahan saya” ucapnya meminta maaf pada orang yang berdiri didepannya,pria ini tamu tetap hotel ini tidak boleh ada kesalahan terjadi padanya bisa-bisa dia akan segera dipecat setelah kejadian ini.”kau ini ! dasar OB ! minggir sana! “ ucap salah seorang yang berjalan mengiringi orang yang baru saja tertabrak olehnya “ayo cepat minta maaf!”teriak orang berdasi itu lagi “maaf-maaf maafkan atas keteledoran saya” ucapnya dengan bersungguh-sungguh “jadi namamu eloise ya?” ucap pria bertubuh tinggi ini kepadanya seraya menatapi bordir nama ang ada didada kiri office boy ini “iya,pak” ucap eloise menengadah dan menghentikan pekerjaannya sebentar dalam membersihkan pecahan kaca gelas yang tadi terjatuh. Pria itu berjas dan berdasi dengan rapi menatapnya dengan lekat dari pipinya terlihat samar merah karena terlalu banyak minum “akan ku ganti kerugian gelas pecah itu” ucapnya seraya pergi menuju tangga basemen dan diikuti oleh anak buah yang tadi memarahinya. Eloise hanya bisa menatap punggung orang itu menjauh, sejenak kemudian melanjutkan pekerjaannya.

          Tibalah ia pada waktu untuk beristirahat meskipun hanya berkisar satu jam tapi cukuplah “hei,elo gue denger  tadi lo memecahkan gelas import ?” tanya salah seorang kawannya hanya dijawab dengan anggukan “wah...lo bakalan gak digaji bulan ini bisa-bisa” celetuk kawannya dengan menyusun rapi table-set ketempatnya semula “jangan ngasal kamu,wan.tadi yang ngejatuhin gelasnya bukan gue jadi orang itu yang membayar kerugiannya” jawab eloise merebahkan dirinya,”hmm... pak arnold memang baik” celetuk iwan menyusul duduk. “jadi arnold ya? Dia pelanggan tetap hotel ini kan?” tanya balik eloise “yap! Bener! Tapi aneh juga,beliau hanya minum dan tidak pernah memesan lady escort maupun para penari striptis yang berkeliaran disini.” Gumam iwan. “itu pasti karena pak arnold sangat setia dengan istrinya,wan.pria baik tuh” jawab eloise dengan memunggungi karibnya “well,seinget gue beliau belum beristri” jawab iwan “oke gue pergi tugas dulu.lo jangan sampe molor lho.siapa tau ada yang butuh ‘alat pengaman’ lagi”ucap iwan dan pergi menghilang dari balik pintu.”kau hanya belum tau siapa pak arnold sebenarnya”gumam eloise.

          Pertemuan pertama yang telah mengikat benang tak kasat mata diantara dua orang yang tidak seharusnya bersama. “lain kali kau harus berhati-hati,jangan menjatuhkan barang mahal seperti itu lagi ya?” suara pria itu berseir ditelinga kirinya. Pangkuan pria ini terasa hangat, pelukan tangan kekarnya terasa halus,sentuhan jemarinya terasa menenangkan dan dada bidang itu selalu bersedia menjadi tempatnya bersadar. “iya,aku tau.aku hanya terkejut kau muncul dilorong ‘itu’” ucapnya manja mempererat pelukan tangannya keleher “hei....jangan terlalu kuat,aku bisa mati kehabisan nafas nanti” pintanya “kau tidak selingkuhkan?” tanya pria ini terdengar merajuk dipangkuan empunya. “hmm jadi my little bird terbakar cemburu rupanya” goda orang yang ada dihadapannya. “hm,sedikit.biarkan aku beristirahat,hari ini sangat melelahkan banyak tamu yang memesan ‘alat pengaman’ itu hari ini” ucapnya dengan merebahkan semakin dalam kepalanya dalam dekepan sang suami. “sebaiknya kau berhenti saja bekerja disana” ucap suaminya menyentuh lembut pipi tirus itu “kau bodoh ya? Bagaimana kalau kita nanti hidup dijalanan karena kau dan aku tidak bekerja. Pekerjaanmu penuh resiko hingga kau terus memakai nama palsu itu tiap bertransaksi”ucap pria ini dengan menutup matanya erat “hmm kau benar,tapi dari bisnis ‘pil setan’ itu kita akan meraup untung yang besar” jawab orang dihadapannya ini. “bukankah nama arnold terlalu pasaran? Lebih baik kau gunakan nama yang lain saja”pintanya. “hmm... akan kucari nama yang lebih baik lagi” jawab pria in dan berusaha berpura-pura berfikir mencari nama yang sesuai untuk nantinya “bagaimana kalau eliose? Bukankah terdengar lebih terkenal?” ucap pria ini penggoda “ah! Itukan nama samaranku,kau tidak boleh bertransaksi menggunakan nama itu !” ucap eliose dengan bersungut-sungut dan bangun dari posisi merebahkan kepalanya kedada bidang suaminya “ha ha ha kau selalu saja imut seperti itu,aku jadi gemas kalau kamu terus merajuk seperti itu” ucap pria ini memeluk tubuh kecil itu dari belakang “aaah... kau ini.aku berbohong..! siapa yang merajuk hi hi hi”tawanya terkikik dan berlari menjauh “hei... ! kesini kau. Kau ini pemain sandiwara yang handal ya,sama seperti kemarin sore” ucapnya mengejar “yap! Begitulah” ucapnya tersenyum lebar.

          Tentu saja mereka berpura-pura tidak kenal ketika sama-sama ditempat kerja tetapi menjadi mesra diruangan apartemen ini. Arnold dan eliose hanyalah nama samaran bagi mereka berdua untuk mengundi nasip didunia remang-remang ini. Pasangan yang memang tidak ditaksirkan bersama tetapi mereka tetap bertahan dan merahasiakan dari semuanya tentang hubungan istimewa mereka. 


PS : klo mau copas cerpennya boleh kok ijin ke eda dulu,  send me an email yess in mildaokta7@gmail.com . see yaa next time ~ 

Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »