Chapter 10
Kakinya lelah berlari
‘toilet dimana? Dimana toilet? Toilet! Tunjukan padaku dimana?!’ jerit antonio
dalam kondisi berlari. Beberapa meter ia pun menemukan apa yang dicari,ia
menghambur masuk kedalamnya. Cepat-cepat ia berkumur lalu membasuh wajah juga
lehernya,ia merasa jijik pada dirinya sendiri berkali-kali ia mengulangi
gerakan yang sama. Hingga hampir seluruh seragamnya basah terkena
air,ditatapnya wajah dirinya. ‘aku tidak meminta terlahir kecil.aku juga tidak
meminta terlahir dengan tampang imut seperti ini.tapi kenapa?kenapa sudah dua
hari ini ada kejadian seperti ini menimpa dirinya? kenapa?! kenapa?! kenapa?!’
geram si domba kecil dengan terus menatapi refleksi dirinya cermin yang lumayan
besar. Tampangnya nampak acak-acakan dengan dasi yang menjuntai hampir terlepas
dari lehernya,ada beberapa kancing baju yang terlepas karena ulah ‘sahabat
iblis’nya. Ada beberapa bercak merah dileher kiri miliknya dengan beberapa
bekas gigitan juga disana “hermes sialan!” geram antonio marah,dia berusaha
merapikan kembali seragamnya yang basah dan menaikkan sedikit kerahnya untuk
menutupi bercak merah dilehernya. Ada suara dering menggema dari saku celana
seragam SMAnya,dengan cekatan ia mengambil ponsel miliknya dan mengangkatnya.
Dia berusaha berbicara setenang mungkin “ya,ada apa?” ucapnya dengan orang yang
ada diujung sana “kami sedang kualahan dalam rapat umum pemegang saham kali
ini,ada seorang pemegang saham minoritas yang menuntut pendapatnya dimasukan
dalam keputusan. Saya tidak dapat menanganinya lagi semua anggota sudah tidak
dapat menghendle orang yang satu ini. Dimohon pak antonio datang segera ke
rapat umum pemegang saham sebagai pemegang saham mayoritas” ucap pria diujung
sana dengan paniknya “bukankah saya sudah mengirimkan perwakilan saya?” tanya
balik antonio yang kebingungan “beliau tidak datang pak antonio.kami tunggu
kehadiran anda secepatnya” pinta orang diujung sana dan segera mematikan
ponselnya. “sial! Ada apa kali ini?” gerutu antonio dan cepat-cepat keluar dari
ruang toilet itu. BRUG ! “aduh” ucap antonio merasakan kepalanya membentur
sesuatu “hei.. rupanya anak mami ada ditoilet rupanya? Apa kau ingin menghindar
dariku hah?” tanya rio dengan berkacak pinggang ‘sial! Kenapa harus bertemu dengan
rio disaat genting seperti ini?’ gerutunya “maaf,aku benar-benar minta maaf
rio.aku tidak melihatmu masuk,aku harus pergi sekarang” ucap antonio berusaha
terlihat lemah seperti biasanya “hei ! kau mau pergi kemana hah? Oh ! kau sudah
berani menampakkan rambut ikalmu lagi ya ternyata ha ha ha ha... dasar kerdil
!” ucap rio dengan menarik kerah baju antonio hingga si domba kecil harus
berdiri berjinjit “ugh!” keluh antonio “kau sedang tidak sik dimainkan rupanya”
ucap rio dan melepaskan antonio. Dengan cepat antonio berusaha pergi namun HAP
! “bercanda...anak mami” ucap rio seraya mencekal kerah belakangnya hingga
mencekak leher antonio ‘sialan! Dia mempermainkanku’ geram antonio dengan
mengepalkan tangan kanannya “aku mau pergi,kumohon lepaskan aku” pintanya
“hah.. baiklah...” ucap rio,diliriknya sekilas leher si domba kecil ini “hei
hei! Aku penasaran siapa gerangan yang mau memberikan kiss mark padamu? Anak
mami?... hahahaha... ayo... beritau aku...” ucap rio mengejek ‘sial ! sial !
aku sudah terlambat’ geram antonio lagi “kumohon lepaskan aku” pinta antonio
lagi dengan memasang wajah memelas. “ya! Sana pergi aku malas melihat tampangmu
yang lusush itu!” ucap rio dengan menendang keluar si domba kecil dari toilet.
‘sialan kenapa bertemu dengan dia disaat genting begini?! Memang si robert itu
kemena sih? Kenapa tidak menghadiri rapat umum pemegang saham kali ini untuk
menggantikanku?! Awas saja kalau bertemu nanti! Tidak kubunuh jangan sebut itu
aku’ gerutu antonio dengan mengeluarkan jas kebesarannya dan memanggil taksi
menuju ke kantornya. Ia mengenakan dasi dengan serapi mungkin,dan mengengenakan
celana hitam ketika berada didalam taksi, ia mengulurkan alamat perusahaan
miliknya. Supir itu terlihat keheranan melihat anak SMA kabur dari sekolahnya
dan mengenakan jas menuju suatu perusahaan ternama. “tolong cepat sedikit pak”
ucap antonio yang mengkap ekspresi keheranan si supir ‘diam dan kemudikan
dengan cepat ! dasar supir keparat!’ gerutu antonio lagi dan lagi .
TO BE CONTINUE....
salam kenal bagi yang baru membaca chapter ke sepuluh saya... jika penasaran silahkan membaca chapter sebelumnya. di blog saya . selalu terbuka untuk anda...
berasa kayak pintu rumah aja.. yap ! see ya...
EmoticonEmoticon