golden swan

17.28


Golden swans
Disclaimer by : milda
Rated : 12
Genre : romance,
Comedy,
School life.
                Suara teriakan gadis ini terdengar nyaring beradu dengan petir menyambar memecah hujan. “aarghh ! baju seragamku jadi kotor ! dasar pengendara mobil tidak tau sopan santun “ jeritnya dengan nada penuh kemarahan “ aargghhh!!!” jeritnya, “hei ! hei ! hentikan ! suaramu sanggup memecahkan gendang telingaku !” jerit seorang pria disebelahnya. Mereka berdiri di halte bus dekat dengan jalan raya yang penuh dengan lubang “ siapa sih kamu !? berani membentakku? hah!? “ bentak balik gadis berdasi kupu-kupu ini dengan melemparkan pandangan sangar miliknya,lidahnya seketika kelu ketika mengetahui siapa orang yang tadi ia marahi “ma-maaf “ ucapnya seketika dengan senyum kecut,karena ia mengira yang berada disebelahnya merupakan teman satu sekolahnya. Ia baru menyadari siapa orang yang ada disisi kanannya, pria dengan seragam yang berbeda tetapi ia sangat paham wajah pemiliknya. Mata coklat miliknya mancuri pandang wajah pria yang berdiri disampingnya ini “kamu ...?” ucapnya pelan menunjuk pria berambut ikal ini “ya? Apa ada yang salah? “ potong pria itu ‘ugh! Dingin sekali sikapnya’ gerutunya memalingkan wajahnya. ‘tapi aku yakin pernah mengenalnya.tapi siapa pria ini? Aduh ! ingatanku lemah sekali tentang nama orang’ gerutunya lagi. “aku arham,apa kau ingat sekarang ? gadis angsa?” ucap pria itu dengan menyembut panggilan masa kecilnya “sungguh mengejutkan ya? Kita bisa bertemu lagi” lanjutnya memperhatikan ekspresi terkejut gadis dihadapannya atau lebih tepatnya teman masa kecilnya.”jadi,kau-kau-kau ar-arham ya?!” ucapya tergagap “dasar pelupa tingkat akut” ucapnya dengan menderumkan nada kecewa “ arham ! hentikan ! itu memalukan tau” ucapnya melemah diakhir kalima seraya memainkan jari-jemari lentik itu. 
                “jadi,kau bersekolah disini,gadis angsa?” tanya arham meledek “he’em..” jawabnya pendek “hei! jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi” sambungnya sedetik kemudian. Beberapa waktu berlalu tanpa ada suara antara mereka berdua hanya suara hujan dan petir yang saling bergiliran mengisi suara digenderang telinga mereka. “hei,apa kau masih percaya tentang adanya angsa emas,afny?” tanya arham berusaha memulai pembicaraan “ya! Tentu saja ! aku tidak akan pernah berhenti mencarinya “ucap gadis berambut sebahu ini,justru dibalas tertawaan kawan masa kecilnya “hei..kenapa tertawa arham? Hen-hentikan!” pintanya dengan mencubit pinggang pria mungil itu. “iya-iya.hanya saja kau masih naif mencari hewan fiksi seperti angsa emas. Sadarlah kita sudah SMA sebentar lagi kita kuliah jangan sampai kau terus menerus mencari sesuatu yang tidak ada” ucap pria itu dengan melipat-lipat kertas berwarna golden mengkilap ditangan kecilnya. “hm!”geram afny ketus menanggapi. Kesunyian kembali menyergap mereka berdua dan terus berlanjut entah berapa lama ‘kenapa hujannya tidak segera berhenti juga’ gerutu afny seraya menjulurkan tangannya untuk menyentuh dinginnya air hujan. “ini pengganti angsa yang kau cari seumur hidupmu” ucap arham dengan meletakkan origami angsa ditangan afny yang tengah terjulur itu “eh ? i-ini.. cantik sekali arham.aku suka!“ ucapnya dengan mendekap angsa itu didadanya. “syukurlah kau suka” ucap pria kecil itu dan melenggang pergi. Barulah afny tersadar hujan telah reda dan kawannya pergi dengan siulan bernada mengiringi langkahnya,hanya punggung tegap itu yang dapat ia lihat dari belakang perlahan menjauh “arham,trima kasih !!!” jerit afny menyadari ada yang terlupakan oleh dirinya. Pria itu dengan sombongnya hanya mengangkat tangannya sebagai tanda ucapan afny terdengar olehnya. “cih! Sombong sekali. Ah biarlah .yang penting aku mendapatkan angsa emas meski hanya palsunya” ucapnya dengan berjalan berlawanan arah dengan arham kawan kecilnya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »