haahh... hari-hari tanpa topik berarti nih.. membosankan
ah ! lebih baik jangan bahas kebosanan mirru yang pasti bisa mikin kalian muntah jadi lebih baik kalau kita gorek info-info unik dan menambah pemahaman kita menenai dunia gya ha ha ha ha
alay ya.. ugh.. kebiasaan gk bisa dihilangkan
ok abaikan lagi kata-kata gak berguna mirru mari kit akupas topik yang satu ini
Perkembangan
Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
- 1. MAHARANI VINIESTA SANTOSO I1C113052 NIDA DEWI ANJANI I1C113060 BUDIASIH RETNO FADILA I1C113061 FAIZAH I1C113062 ROOSYIDA I1C113066 MAUDY TIANANDA I1C113233
- 2. Pengertian Tentang Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Proses Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Proses Perkembangan Emosi Anak Usia Dini Fungsi dan Peranan Emosi Pada Perkembangan Anak Usia Dini
- 3. Perkembangan Sosial Perkembangan Emosi
- 4. • Plato secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicori). • Syamsuddin mengungkapkan sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk sosial • Loree mengungkapkan sosialisasi merupakan suatu proses di mana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya.
- 5. • Muhibin mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya. • Hurlock mengutarakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. • Sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial.
- 6. • Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita, dapat berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. • Goleman (1995:411) menyatakan bahwa "emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak“.
- 7. • Syamsuddin (1990:69) mengemukakan bahwa "emosi merupakan suatu suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa (stid up state) yang menyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku". • Emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan ataupun getaran jiwa yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu perilaku.
- 8. 1. Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima masyarakat. 2. Belajar memainkan peran sosial yang ada di masyarakat. 3. Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain dan aktivitas sosial yang ada di masyarakat.
- 9. Kelompok Individu Sosial Kelompok Individu Nonsosial Introvert Extrovert
- 10. 1. Dapat menerima tanggung jawab sesuai dengan usianya 2. Menikmati pengalamannya 3. Mau menerima tanggung jawab sesuai dengan perannya. Apakah itu peran sebagai anggota kelompok, murid di sekolah atau sekadar peran kakak terhadap adiknya 4. Mampu memecahkan masalah dengan segera 5. Dapat melawan dan mengatasi hambatan untuk merasa bahagia
- 11. 6. Mampu membuat keputusan dengan kekhawatiran dan konflik yang minimum 7. Tetap pada pilihannya sehingga ia menemukan bahwa pilihannya itu salah 8. Merasa puas dengan kenyataan 9. Dapat menggunakan pikiran sebagai dasar untuk bertindak, tidak untuk melarikan diri 10. Belajar dari kegagalan tidak mencari alasan untuk kegagalannya
- 12. 11. Tahu bagaimana harus bekerja pada saat kerja dan bermain pada saat main 12. Dapat berkata tidak pada situasi yang mengganggunya 13. Dapat berkata ya pada situasi yang membantunya 14. Dapat menunjukkan kemarahan ketika merasa terluka atau merasa haknya terganggu 15. Dapat menunjukkan kasih sayang
- 13. 16. Dapat menahan sakit dan frustrasi bila diperlukan 17. Dapat berkompromi ketika mengalami kesulitan 18. Dapat mengonsentrasikan energinya pada tujuan 19. Menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuangan yang tak ada habisnya 20. Untuk menjadi individu dengan penyesuaian diri yang baik, seorang anak harus merasa bahagia dan mampu menerima dirinya.
- 14. Aspek kognisi yang berhubungan dengan perkembangan sosial anak : •Perpindahan dari sikap egosentris – melihat dunia hanya dari sudut pandangnya sendiri – ke perkembangan kemampuan untuk memahami bagaimana pikiran/pendapat orang lain dan apa yang dirasakan oleh orang lain •Pertumbuhan dalam kemampuan untuk memahami sebab dan akibat – untuk melihat hubungan antra sikap seseorang dan konsekwensi yang harus dipikul. •Perubahan dari berpikir konkrit (kamu adalah temanku jika kamu bermain dengan aku) ke pola piker abstrak (kamu adalah temanku walau ketika aku tidak melihat kamu setiap hari, karena kita suka bermain bersama) •Perkembangan kognisi yang kompleks, seperti kemapuan untuk memahami hubungan keluarga yang lebih luas (ibu saya adalah seorang ibu, bibi, istri dan juga anak .
- 15. Level pemahaman emosi,apa yang dipahami anak dan apa yang mungkin dikatakan anak. 1. 6-7 tahun 2. 7-8 tahun 3. 8-10 tahun 4. 11 tahun
- 16. Tolak ukur perkembangan emosi anak 6-11 tahun : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cenderung aktif, lebih yakin dan ramah dalam bergaul, tegas Tertarik dan senang dengan hal-hal yang baru, seperti : keterampilan baru atau pelajaran baru Menunjukkan ketegasan, dan jika diberi kesempatan dapat menjadi bertahan (defensif) serta berbantah (argumentatif) Lebih mandiri, tetapi sewaktu-waktu mungkin merasa tidak aman Menolak untuk mengekspresikan kebutuhan akan kasih sayang dan persetujuan. Mampu mengekspresikan bermacam jenis emosi Mampu mengenali campuran emosi
- 17. 1. Merupakan bentuk komunikasi sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya pada orang lain. 2. Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya
- 18. • Tingkah laku emosi anak yang ditampilkan merupakan sumber penilaian lingkungan sosial terhadap dirinya. • Emosi menyenangkan atau tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi social anak melalui reaksi-reaksi yang ditampilkan lingkungannya. • Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan. Tingkah laku emosi anak yang ditampilkan dapat menentukan iklim psikologis lingkungan. • Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu kebiasaan. • Ketegangan emosi yang dimiliki anak dapat menghambat atau mengganggu aktivitas motorik dan mental anak. smoga infonya bisa bermanfaat :-)
EmoticonEmoticon