A madgirl

21.55
siang semuanya.. kali ini aku ingin membagikan sesuatu yang mbikin kalain akan sdikkit bingung mungkin tetapi cobalah pahami apa yang ku tulis hehehehe mirru keterlaluan ya, maaf ini mungkin karena faktor udara panas dinegara mirru hihihi. ok ,ayo kita mualai saja cerpen gila buatan mirru .here you are,,,,.....




A madgirl

Disclaimer by : milda
Rated : 14+
Genre : pshycologi
Warning : typo,gaje
Menatapi awan hitam yang menggantung dilangit siang tanpa disadari rintik kecil mulai jatuh dan membasahi jendela kamarnya. Nampak bahagia mahluk kecil ciptaan Sang Maha Kuasa hinggap di atas ranting hitam yang telah tanggal daunnya. Berkepak-kepak sayap kuning miliknya beriringan dengan cicit bahagia menyambut datangnya tetes hujan. Burung kenari yang hidup bebas diluar sana,ia bisa terbang bebas mengelilingi dunia yang fana. Kejadian yang hanya bisa ia lihat dari balik jendela kamar berterali besi membuat hatinya merasa miris. Ia dianggap gila oleh orang-orang disekitarnya sejak tragedi hari itu karena selalu menganggap ada seseorang diluar sana yang mengintai dirinya. Suara gemerincing rantai pasunng terdengar jelas ketika kakinya melangkah menjauh dari jendela. Gaun putih era delapan puluhan terlihat kumal karena selalu menyapu lantai kamar yang berdebu tebal. Dalam hati ia ingin keluar dan bergabung dengan kenari kecil itu menikmati hujan yang turun perlahan,namun ada segurat ketakutan menyelimuti niatnya.
Sudah berapa lama kejadian itu berlalu hingga sekarang tetap membekas dihatinya,bahkan meskipun sudah tidak tinggal di negara yang sama kenangan mengerikan itu tetap saja terngiang dikepalanya. Ia tidak mau seperti ini selamanya ia juga ingin hidup damai seperti burung diluar sana,bukan seperti burung cantik dalam sangkar emas. “nona,makan malam telah siap. Kami meninggalkannya dimeja anda” ucap salah seorang housekeeper dan berlalu pergi secepatnya. Kali ini ia merasakan ada rasa yang menekan dari arah perutnya tetapi kaki ini tidak mau mengikuti perintah empunya untuk menuju meja yang tersedia. Sungguh ia ingin segera kabur dan menikmati udara bebas,sekalipun ia ingin kabur tetapi semua orang pasti akan melarangnya keluar karena ia dianggap sebagai aib keluarga. Sebagai anak sulung seharusnya ia bisa menjadi pengganti kepala keluarga tetapi lihat yang ada didalam dirinya. Dia sekarang tidak lebih dari seorang yang terpasung,ayahnya tidak pernah melarang ia belajar maupun untuk menanggalkan gaun super ketat yang menyesakkan ini. Di era ini semua para gadis harus berusaha mengenakan korset yang menyesakkan dan juga rambut yang harus terus ditata agar berbentuk indah dan rapi. Tanpa lupa topi dan sarung tangan yang menjadi atribut lengkap pemanis para gadis bangsawan,karena tanpa mereka rasany apenampilan para gadis ini tidak lengkap. Gadis ini biasa dipanggil dengan Mica sedangkan nama sebenarnya sudah dihapuskan dari ingatannya. Identitasnya yang berharga sudah dikubur dalam-dalam oleh sang paman yang sekarang mengadopsi dirinya. Mary tidak tahu kenapa ia berada disini sekarang bahkan tidak mengetahui apakah orang tuanya yang menelantarkan dirinya atau bagaiman entah ia tidak tahu menahu,yang hanya ada diingatannya itu sesosok mengerikan mengenakan baju yang berlumuran darah tengah menatap dirinya lekat-lekat. Ditangan kanan sosok itu memegang pisau dan tersenyum kearahnya,ia tidak pernah tau siapa sosok itu yang ia ingat sosok itu mengenakan sebuah cincin. Tetapi ketika kobaran api mulai merambat keseluruh bagian rumah kala itu seketika sosok misterius itu menjadi retak seperti sosok itu berada di dalam dunia kaca dan kaca itupun retak hingga sosok itu jatuh terduduk tertimpa kayu yang mengaga dan setelahnya ia tidak begitu mengingat dengan jelas tetapi ada sosok lain yang membopong sosok itu pergi. Mary beringkut menuju tempat lain  dan kali ini kakinya mau menurut,dia berhenti dihadapan sebuah cermin besar. Dia memandangi pantulan bayangan dirinya sendiri terlihat sangat kurus. Ia berusaha tersenyum dan sosok seakan muncul dihadapannya,sosok pengintai yang mau membunuhnya beberapa tahun silam. Muncul di hadapannya sama seperti waktu itu ia berada didunia cermin tetapi kali ini ia berbeda nampak tidak seperti kala itu. Mary memberanikan diri mendekat dan menyentuh tangan itu dari balik cermin namun terasa dingin,sosok itu tidak berbicara dan hanya memandang saja. Dilihat dari manapun sosok itu sekarang tidak berbahaya lagi baginya. Sedetik kemudian ia menjerit dan memukul cermin dihadapannya karena sekilas ingatan mengenai sosok berlumuran darah itu kembali muncul. Ia terduduk dilantai dengan terus memegangi kepalanya karena sakit hingga sebuah suara seakan memanggilnya dari balik cermin itu. Ia menengok kearah cermin yang memunculkan sosok itu dalam kondisi yang sama seperti dirinya “jangan menangis” ucapnya melihat sosok itu menitikan airmata. “Mary Mary kau tidak apa-apa? Kenapa kau berteriak tadi?” ucap salah seorang paruh baya dengan mendatangi mary. Gadis itu melihat sekilas jam tangan milik pamannya sama persis seperti jam tangan sosok yang menyelamatkan sosok misterius itu. Mary meringkuk dan bergeser menjauh “tidak ! tidak ! jangan mendekat ! so-sosok itu,sosok itu muncul lagi ta-tapi dia menangis” teriaknya histeris kemudian menangis lagi “kau kenapa ?ini hanya paman .tenanglah” ucap pamannya  sembari mendekat dan teringat ucapan dari para kepolisian bahwa gadis yang ia bawalah yang telah menjadi penyebab dari kebakaran rumah milik adiknya juga tersangka atas pembunuhan pasangan pemilik rumah itu yang tidak lain merupakan orangtua kandung mary,juga teringat ketika sang dokter mengatakan luka fisik Mary memang akan sembuh tetapi tidak luka dalam dirinya tidak akan sembuh karena Mary memiliki kepribadian ganda sehingga tidak sadar melakukan perbuatan keji tersebut. “kau anak yang malang “ ucap pamannya dan menyodorkan makanan yang sudah mendingin karena terlalu lama dibiarkan begitu saja,kemudian ia pergi lagi meninggalkan Mary sang keponakan yang berkepribadian ganda itu.




Artikel Terkait

Previous
Next Post »