A madgirl
Disclaimer by : milda
Rated : 14+
Genre : pshycologi
Warning : typo,gaje
Menatapi awan hitam yang
menggantung dilangit siang tanpa disadari rintik kecil mulai jatuh dan
membasahi jendela kamarnya. Nampak bahagia mahluk kecil ciptaan Sang Maha Kuasa
hinggap di atas ranting hitam yang telah tanggal daunnya. Berkepak-kepak sayap
kuning miliknya beriringan dengan cicit bahagia menyambut datangnya tetes
hujan. Burung kenari yang hidup bebas diluar sana,ia bisa terbang bebas
mengelilingi dunia yang fana. Kejadian yang hanya bisa ia lihat dari balik
jendela kamar berterali besi membuat hatinya merasa miris. Ia dianggap gila
oleh orang-orang disekitarnya sejak tragedi hari itu karena selalu menganggap
ada seseorang diluar sana yang mengintai dirinya. Suara gemerincing rantai
pasunng terdengar jelas ketika kakinya melangkah menjauh dari jendela. Gaun
putih era delapan puluhan terlihat kumal karena selalu menyapu lantai kamar
yang berdebu tebal. Dalam hati ia ingin keluar dan bergabung dengan kenari kecil
itu menikmati hujan yang turun perlahan,namun ada segurat ketakutan menyelimuti
niatnya.
Sudah berapa lama kejadian
itu berlalu hingga sekarang tetap membekas dihatinya,bahkan meskipun sudah
tidak tinggal di negara yang sama kenangan mengerikan itu tetap saja terngiang
dikepalanya. Ia tidak mau seperti ini selamanya ia juga ingin hidup damai
seperti burung diluar sana,bukan seperti burung cantik dalam sangkar emas.
“nona,makan malam telah siap. Kami meninggalkannya dimeja anda” ucap salah
seorang housekeeper dan berlalu pergi secepatnya. Kali ini ia merasakan ada
rasa yang menekan dari arah perutnya tetapi kaki ini tidak mau mengikuti
perintah empunya untuk menuju meja yang tersedia. Sungguh ia ingin segera kabur
dan menikmati udara bebas,sekalipun ia ingin kabur tetapi semua orang pasti
akan melarangnya keluar karena ia dianggap sebagai aib keluarga. Sebagai anak
sulung seharusnya ia bisa menjadi pengganti kepala keluarga tetapi lihat yang
ada didalam dirinya. Dia sekarang tidak lebih dari seorang yang terpasung,ayahnya
tidak pernah melarang ia belajar maupun untuk menanggalkan gaun super ketat
yang menyesakkan ini. Di era ini semua para gadis harus berusaha mengenakan
korset yang menyesakkan dan juga rambut yang harus terus ditata agar berbentuk
indah dan rapi. Tanpa lupa topi dan sarung tangan yang menjadi atribut lengkap
pemanis para gadis bangsawan,karena tanpa mereka rasany apenampilan para gadis
ini tidak lengkap. Gadis ini biasa dipanggil dengan Mica sedangkan nama
sebenarnya sudah dihapuskan dari ingatannya. Identitasnya yang berharga sudah
dikubur dalam-dalam oleh sang paman yang sekarang mengadopsi dirinya. Mary
tidak tahu kenapa ia berada disini sekarang bahkan tidak mengetahui apakah
orang tuanya yang menelantarkan dirinya atau bagaiman entah ia tidak tahu
menahu,yang hanya ada diingatannya itu sesosok mengerikan mengenakan baju yang
berlumuran darah tengah menatap dirinya lekat-lekat. Ditangan kanan sosok itu
memegang pisau dan tersenyum kearahnya,ia tidak pernah tau siapa sosok itu yang
ia ingat sosok itu mengenakan sebuah cincin. Tetapi ketika kobaran api mulai
merambat keseluruh bagian rumah kala itu seketika sosok misterius itu menjadi
retak seperti sosok itu berada di dalam dunia kaca dan kaca itupun retak hingga
sosok itu jatuh terduduk tertimpa kayu yang mengaga dan setelahnya ia tidak
begitu mengingat dengan jelas tetapi ada sosok lain yang membopong sosok itu
pergi. Mary beringkut menuju tempat lain
dan kali ini kakinya mau menurut,dia berhenti dihadapan sebuah cermin
besar. Dia memandangi pantulan bayangan dirinya sendiri terlihat sangat kurus.
Ia berusaha tersenyum dan sosok seakan muncul dihadapannya,sosok pengintai yang
mau membunuhnya beberapa tahun silam. Muncul di hadapannya sama seperti waktu
itu ia berada didunia cermin tetapi kali ini ia berbeda nampak tidak seperti
kala itu. Mary memberanikan diri mendekat dan menyentuh tangan itu dari balik
cermin namun terasa dingin,sosok itu tidak berbicara dan hanya memandang saja.
Dilihat dari manapun sosok itu sekarang tidak berbahaya lagi baginya. Sedetik
kemudian ia menjerit dan memukul cermin dihadapannya karena sekilas ingatan
mengenai sosok berlumuran darah itu kembali muncul. Ia terduduk dilantai dengan
terus memegangi kepalanya karena sakit hingga sebuah suara seakan memanggilnya
dari balik cermin itu. Ia menengok kearah cermin yang memunculkan sosok itu
dalam kondisi yang sama seperti dirinya “jangan menangis” ucapnya melihat sosok
itu menitikan airmata. “Mary Mary kau tidak apa-apa? Kenapa kau berteriak
tadi?” ucap salah seorang paruh baya dengan mendatangi mary. Gadis itu melihat
sekilas jam tangan milik pamannya sama persis seperti jam tangan sosok yang
menyelamatkan sosok misterius itu. Mary meringkuk dan bergeser menjauh “tidak !
tidak ! jangan mendekat ! so-sosok itu,sosok itu muncul lagi ta-tapi dia
menangis” teriaknya histeris kemudian menangis lagi “kau kenapa ?ini hanya
paman .tenanglah” ucap pamannya sembari
mendekat dan teringat ucapan dari para kepolisian bahwa gadis yang ia bawalah
yang telah menjadi penyebab dari kebakaran rumah milik adiknya juga tersangka
atas pembunuhan pasangan pemilik rumah itu yang tidak lain merupakan orangtua
kandung mary,juga teringat ketika sang dokter mengatakan luka fisik Mary memang
akan sembuh tetapi tidak luka dalam dirinya tidak akan sembuh karena Mary
memiliki kepribadian ganda sehingga tidak sadar melakukan perbuatan keji
tersebut. “kau anak yang malang “ ucap pamannya dan menyodorkan makanan yang
sudah mendingin karena terlalu lama dibiarkan begitu saja,kemudian ia pergi
lagi meninggalkan Mary sang keponakan yang berkepribadian ganda itu.
EmoticonEmoticon