dan ini ada sedikit pengalaman pribadi mirru lho didalamnya,sekedar info aja sih hihihi/... apa ? kalaian gk mau mengetahuinya.. haahh.. iya sih hidup mirru emang berlalu tanpa topik berarti akhir-akhir ini but enjoy it guys ...
Gak bisa baca situasi !
Disclaimer
by : milda
Rated
: 13+
Genre
: romance
Warning
: typo,gaje
Tidak bisa membaca situasi merupakan hal yang
biasa menyebabkan gadis yang satu ini tidak kunjung memiliki tambatan hati.
Begitu seterusnya yang diucapkan para sahabatnya meskipun dengan kalimat mereka
masing-masing ketika Leli mulai mengeluh mengenai dirinya yang tak kunjung
memiliki kekasih padahal semua gadis seusia dirinya sudah memiliki kekasih.
“makanya belajar baca situasi dong” cerocos Hana sahabatnya “iya-iya” jawab
Leli malas menanggapi dan kembali membaca novel kesukaannya.
Ia tidak pernah belajar dari masa lalunya
yang ketika itu Leli masih sangat muda,bayangkan saja ia masih berada dibangku
sekolah menengah pertama ketika diajukan pertanyaan oleh kawan lelakinya
“Leli,kamu mau nikah sama pacarmu yang sekarang?” tanya Arlo dengan cepat dan
spontan dijawab oleh Leli “tidak” ,membuat senyum diwajah pria berkulit coklat
manis ini mengambang “eh,apa? Nikah? Mgak tau deh” sambung Leli sedetik
kemudian wajah Arlo kembali cemas. Pria itu menataplekat Leli gadis berkuncir ponytail dihadapannya,Leli
yang sedari tadi membaca materi yang akan diujikan selanjutnya menjadi terusik
atas pandangan kawan prianya yang satu ini. Ia menatap matanya dan berkata
dengan nada datar “apa?” merubah suasana menjadi aneh. Arlo langsung beringsut
dan memalingkan wajahnya “gak apa-apa kok” ucap pria itu dan duduk menyandar
kekursinya. Ketika kejadian itu ia ceritakan kepada Hana gadis yang tengah
menyeruput teh mahal ini tersedak “hah?! nikah? Hmm... kamu emang gak bisa baca
situasi ya? Itu tandanyasi Arlo punya rasa sama kamu tau” ucap gadis berambut
bergelombang ini dengan menyentik kening gadis disebalahnya ini “aw ! sakit
tau. Ya mana ku tau kalau dia punya rasa sama aku?” ucap Leli tanpa rasa
bersalah sedikitpun. Sebenarnya dalam hati ia ingin menyesali sekaligus
menertawai dirinya yang memang tidak pandai membaca situasi. “kayaknya emang
aku harus belajar baca situasi ya...” ucapnya ragu hanya ditanggapi dengan anggukan
dari sahabatnya dengan menyesap tandas teh dari cangkirnya yang berwarna hijau
berlukiskan bunga kuki. “ayo kita masuk ke kelas udah mau masuk nih” ajak salah
seorang dari mereka dan yang lain hanya menyetujui usulan tersebut.
Entah sudah berapa kejadian itu berlalu
tetapi masih saja membuat mereka berdua tertawa ketika mengingatnya. “ha ha ha
ha kau memang tidak bisa membaca situasi. Kau sudah menghancurkan harapnnya
menjadi pacarmu yang selanjutnya lho...” ucap Hana dengan tertawa geli “ ha ha ha
iya benar,aku sudah menghancurkan hatinya dan dia tidak menjadi pacarku
sekarang. Padahal aku sudah tidak punya sekarang” keluh Leli kembali. “ck,dasar
kau ini” ucap Hana dengan menyandarkan punggungnya. Mereka sibuk dengan
pekerjaan masing-masing diruangan yang luas itu. “hei,kamu Leli dan Hana kan?”
sapa seseorang bertubuh tinggi dan tegap berdiri dihadapan kedua gadis ini
“mmm... kamu siapa?” tanya Leli spontan dan langsung dibungkam oleh Hana “hai..
iya benar. Aku Hana dan ini kawanku Leli. Tapi kami lupa kamu siapa ya?” ucap
Hana. “kalian pasti lupa aku Arlo
teman kalian semasa SMP “ ucap pria bertubuh tinggi ini “wah...!! kau jadi
berbeda sekali Arlo.” Ucap Hana tersenyum lebar “jadi,kamu disini juga” ucap
Leli dengan tetap fokus kelayar laptopnya mengerjakan tugas skipsinya “ya..
seperti yang kau lihat. Aku baru masuk kesini” ucap Arlo ikut duduk “oh,kau
mahasiswa baru ya. Selamat datang deh” sambut Hana “hmm kami malah mau keluar.bulan
depan wisuda tapi selamat datang ya” ucap Leli menyahuti sekenanya. “eh? jadi
kamu udah mau lulus nih? Wah sayang sekali kita gak bisa bareng lagi kayak
dulu”ucap Arlo kelihatan menyesal “ tenang saja,hasil ujiannya belum keluar sih
jadi belum tau.mana sahabatku ini jomblo lagi sekarang” sahut Hana
“ya,syukurlah” ucap Arlo mengembangkan senyum. “ah,udah sore nih. Aku pulang
dulu ah” ucap Leli dengan meng-shut down laptopnya “mau pulang sekarang
nih?diluar lagi gerimis lho. Nanti kalau kalau kamu lagi naik motor terus ada pohon yang tumbang dan jatuh nimpa
kamu gimana?” ucap Arlo jahil membuat Hana melongo “jangan gtu dong”ucap Hana
menengahi “bercanda kok he he” jawab Arlo dengan tertawa kecil. Leli yang sudah
menggendong tasnya kemudian berbalik “ya,kalau itu terjadi ya aku mati” ucap
Leli dengan gambangnya dan pergi menuju kearah parkiran. Meninggalkan Arlo
denga muka masamnya dan Hana dengan wajah tidak percaya atas apa yang baru
dikatakan sahabatnya dengan nada datar “dasar gak bisa baca situasi” gumam Hana
lirih “eh?kenapa Hana?” tanya Arlo yang mendengar gumaman gadis mungil ini.
Hana dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan mengirimi pesan ke Leli. Berisi
kurang lebh seperti ini ‘dasar gak bisa baca situasi. Tadi Arlo itu khawatir
sama kamu dan mau kamu disini lebih lama tau ! apanya yang belajar memahami
situasi ! gimana mau punya pacar?! ’ . pesan Hana membuat Leli tersenyum kecil
dan melanjutkan perjalanannya “haah... iya memang aku gak bisa baca situasi
sih” gumam Leli ditengah perjalanannya mengendarai sepeda motor kesayanganya
ditengah guyuran gerimis sore itu.
gimana - gimana ? apa ada yang menarik didalamnya hehe.... ato malah hambar ? yah.... kalo gtu kasih kritik dan saran kalain dongs biar mirru bisa labih baik lagi dalam membuatnya .salam kangen bwat kalain yang setia membaca ah maksud mirru salam hangat heheheheh
EmoticonEmoticon