Gak bisa baca situasi !

20.16
hallo semuanya sudah lama mirru tidak mengsharekan cerpen mirru yang terbaru jadi sebelum liburan panjag yang akan dijalani mirru dan itu sangat boring bagi mirru .maka mirru akan membagikan cerpen terbaru mirru dan kali ini bisa gak kalian tebak isinya apa dari judulnya aja deh. ok cekidot ini dia cerpen terbaru mirru. hand made lho hehehe... ya iyalah dibuat pake tangan masa pake kaki kan susah. iya gak ?

dan ini ada sedikit pengalaman pribadi mirru lho didalamnya,sekedar info aja sih hihihi/... apa ? kalaian gk mau mengetahuinya.. haahh.. iya sih hidup mirru emang berlalu tanpa topik berarti akhir-akhir ini but enjoy it guys ...



Gak bisa baca situasi !

Disclaimer by : milda
Rated : 13+
Genre : romance
Warning : typo,gaje

Tidak bisa membaca situasi merupakan hal yang biasa menyebabkan gadis yang satu ini tidak kunjung memiliki tambatan hati. Begitu seterusnya yang diucapkan para sahabatnya meskipun dengan kalimat mereka masing-masing ketika Leli mulai mengeluh mengenai dirinya yang tak kunjung memiliki kekasih padahal semua gadis seusia dirinya sudah memiliki kekasih. “makanya belajar baca situasi dong” cerocos Hana sahabatnya “iya-iya” jawab Leli malas menanggapi dan kembali membaca novel kesukaannya.
Ia tidak pernah belajar dari masa lalunya yang ketika itu Leli masih sangat muda,bayangkan saja ia masih berada dibangku sekolah menengah pertama ketika diajukan pertanyaan oleh kawan lelakinya “Leli,kamu mau nikah sama pacarmu yang sekarang?” tanya Arlo dengan cepat dan spontan dijawab oleh Leli “tidak” ,membuat senyum diwajah pria berkulit coklat manis ini mengambang “eh,apa? Nikah? Mgak tau deh” sambung Leli sedetik kemudian wajah Arlo kembali cemas. Pria itu menataplekat  Leli gadis berkuncir ponytail dihadapannya,Leli yang sedari tadi membaca materi yang akan diujikan selanjutnya menjadi terusik atas pandangan kawan prianya yang satu ini. Ia menatap matanya dan berkata dengan nada datar “apa?” merubah suasana menjadi aneh. Arlo langsung beringsut dan memalingkan wajahnya “gak apa-apa kok” ucap pria itu dan duduk menyandar kekursinya. Ketika kejadian itu ia ceritakan kepada Hana gadis yang tengah menyeruput teh mahal ini tersedak “hah?! nikah? Hmm... kamu emang gak bisa baca situasi ya? Itu tandanyasi Arlo punya rasa sama kamu tau” ucap gadis berambut bergelombang ini dengan menyentik kening gadis disebalahnya ini “aw ! sakit tau. Ya mana ku tau kalau dia punya rasa sama aku?” ucap Leli tanpa rasa bersalah sedikitpun. Sebenarnya dalam hati ia ingin menyesali sekaligus menertawai dirinya yang memang tidak pandai membaca situasi. “kayaknya emang aku harus belajar baca situasi ya...” ucapnya ragu hanya ditanggapi dengan anggukan dari sahabatnya dengan menyesap tandas teh dari cangkirnya yang berwarna hijau berlukiskan bunga kuki. “ayo kita masuk ke kelas udah mau masuk nih” ajak salah seorang dari mereka dan yang lain hanya menyetujui usulan tersebut.
Entah sudah berapa kejadian itu berlalu tetapi masih saja membuat mereka berdua tertawa ketika mengingatnya. “ha ha ha ha kau memang tidak bisa membaca situasi. Kau sudah menghancurkan harapnnya menjadi pacarmu yang selanjutnya lho...” ucap Hana dengan tertawa geli “ ha ha ha iya benar,aku sudah menghancurkan hatinya dan dia tidak menjadi pacarku sekarang. Padahal aku sudah tidak punya sekarang” keluh Leli kembali. “ck,dasar kau ini” ucap Hana dengan menyandarkan punggungnya. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing diruangan yang luas itu. “hei,kamu Leli dan Hana kan?” sapa seseorang bertubuh tinggi dan tegap berdiri dihadapan kedua gadis ini “mmm... kamu siapa?” tanya Leli spontan dan langsung dibungkam oleh Hana “hai.. iya benar. Aku Hana dan ini kawanku Leli. Tapi kami lupa kamu siapa ya?” ucap Hana. “kalian pasti lupa aku         Arlo teman kalian semasa SMP “ ucap pria bertubuh tinggi ini “wah...!! kau jadi berbeda sekali Arlo.” Ucap Hana tersenyum lebar “jadi,kamu disini juga” ucap Leli dengan tetap fokus kelayar laptopnya mengerjakan tugas skipsinya “ya.. seperti yang kau lihat. Aku baru masuk kesini” ucap Arlo ikut duduk “oh,kau mahasiswa baru ya. Selamat datang deh” sambut Hana “hmm kami malah mau keluar.bulan depan wisuda tapi selamat datang ya” ucap Leli menyahuti sekenanya. “eh? jadi kamu udah mau lulus nih? Wah sayang sekali kita gak bisa bareng lagi kayak dulu”ucap Arlo kelihatan menyesal “ tenang saja,hasil ujiannya belum keluar sih jadi belum tau.mana sahabatku ini jomblo lagi sekarang” sahut Hana “ya,syukurlah” ucap Arlo mengembangkan senyum. “ah,udah sore nih. Aku pulang dulu ah” ucap Leli dengan meng-shut down laptopnya “mau pulang sekarang nih?diluar lagi gerimis lho. Nanti kalau kalau kamu lagi naik motor  terus ada pohon yang tumbang dan jatuh nimpa kamu gimana?” ucap Arlo jahil membuat Hana melongo “jangan gtu dong”ucap Hana menengahi “bercanda kok he he” jawab Arlo dengan tertawa kecil. Leli yang sudah menggendong tasnya kemudian berbalik “ya,kalau itu terjadi ya aku mati” ucap Leli dengan gambangnya dan pergi menuju kearah parkiran. Meninggalkan Arlo denga muka masamnya dan Hana dengan wajah tidak percaya atas apa yang baru dikatakan sahabatnya dengan nada datar “dasar gak bisa baca situasi” gumam Hana lirih “eh?kenapa Hana?” tanya Arlo yang mendengar gumaman gadis mungil ini. Hana dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan mengirimi pesan ke Leli. Berisi kurang lebh seperti ini ‘dasar gak bisa baca situasi. Tadi Arlo itu khawatir sama kamu dan mau kamu disini lebih lama tau ! apanya yang belajar memahami situasi ! gimana mau punya pacar?! ’ . pesan Hana membuat Leli tersenyum kecil dan melanjutkan perjalanannya “haah... iya memang aku gak bisa baca situasi sih” gumam Leli ditengah perjalanannya mengendarai sepeda motor kesayanganya ditengah guyuran gerimis sore itu. 



gimana - gimana ? apa ada yang menarik didalamnya hehe.... ato malah hambar ? yah.... kalo gtu kasih kritik dan saran kalain dongs biar mirru bisa labih baik lagi dalam membuatnya .salam kangen bwat kalain yang setia membaca ah maksud mirru salam hangat heheheheh

Artikel Terkait

Previous
Next Post »