cross boy

18.39
haloo sudah laaammmaaaa sekali rasanya mirru tidak mengaupdate cerpen mirru huhuhuhu maafkanlah saya.........
tapi sepertinya kali ini mirru tidak perlu berbucara panjang dan lebar dan langsung saja mirru berikan cerepen terbaru mirru... selamat menikmati semuanya............. hope you like it . tehe....



Cross boy
Disclaimer by : milda
Rated : 13 +
Genre : psikologi
Warning : typo,gaje
            Kenakalan remaja sudah bisa dikatakan hal yang biasa dihadapi oleh para orang tua tetapi apa yang terjadi pada mereka hingga berbuat seperti ini juga belum tentu mereka mengetahui alasannya. Jadi,apa yang terjadi pada dirinya itu suatu hal yang wajar tetapi tidak dia anggap sebagai hal yang wajar. Karen L thoreau merupakan remaja berusia belasan tahun yang disegani oleh kelompoknya tetapi ia tidak pernah menampakan sosok aslinya yang sebenarnya anak lembut dan baik hati. Setiap malam ia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi panti asuhan dekat dengan kompleknya dan menyisipkan beberapa buah permen atau coklat ketiap kamar tidur. Kelakuannya memang terlihat seperti penguntit karena memasuki jendela dan menebarkan makanan tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya. Entah sejak kapan ia mengalami gangguan tidur akibat generalized anxiety disorders seperti ini dan ia tidak tau harus berbuat apa tiap malam datang.
            Suara derit langkah kaki berjalan dilantai kayu terdengar mengerikan baginya, hingga ia dengan secepat kilat melopat keluar dari jendela dan kembali berlari kencang menuju markas kelompoknya. Mulutnya terbuka berusaha meraup oksigen yang ada sebanyak-banyaknya,nafasnya tersengal-sengal akibat berlari,muka putih itu terlihat memerah sedikit karena suhu tubuh yang meningkat. Baru beberapa langkah ia memasuki ruangan kecil itu kaki-kaki miliknya seperti kehilangan rasa,ia terhuyung dan terjatuh tepat kematras putih yang berdebu. Kasur berukuran 2x1 meter itu seukuran dengan panjang dirinya bahkan kasur itu jauh lebih besar tinggi badannya yang hanya 160 cm. Sekalipun badan terasa remuk tetapi matanya tak kunjung bisa terpejam,tak bisa terpejam sejak lama. Ia berpura-pura menerima ucapan selamat tidur dari orang tua asuhnya dan memejamkan mata tetapi faktanya hati itu tetap terjaga sepanjang malam sehingga membuat kelopak matanya enggan untuk terpejam barang sejenak. Sebenarnya ia ingin memejamkan matanya tetapi tiap kali ia berusaha keras akan itu keringat dingin mulai muncul,sakit kepala mulai menyusul,sesak nafas,bingung,gemetar,seakan otaknya tidak bisa terfokus pada suatu hal. Pikirannya melayang jauh dari posisi tubuhnya saat ini, otot-otot menjadi menegang dan ada perasaan yang menekan perutnya hingga ia merasa ingin muntah, seakan dunia ini akan kiamat. Semuanya menjadi tidak jelas dimatanya lagi markas yang sudah biasa ia tempati bahkan menjadi hal asing yang ada dikepalanya,hingga ada sebuah suara yang membangunkan dirinya. ia terbangun dengan terbatuk-batuk dan didudukkan menyandar kedinding oleh sosok yang telah membangunkan dirinya. “hoi! Kau sudah sadar sekarang, Ren?!” nada suaranya sangat khas dan tinggi dengan menyodorkan minum. “ya,aku sudah baikan” jawab pria berambut hitam ini datar “geezzz... berapa lama lagi kau akan seperti ini,Ren ?!” keluh salah satu kawan rahasianya membuat Ren hanya bisa mengibaskan muka “bukan urusanmu” ucapnya datar. “gah ! bukan urusanku ya?! Terserah kau saja! Ini obatmu. Kau pasti setengah mati setelah berlari dengan kecepatan penuh tadi,juga beberapa tulangmu pasti patah setelah kita bertarung” ucap remaja jangkung ini berdiri. Mereka berbeda kelompok dan antara kelompok pimpinan mereka selalu terjadi konflik. Hanya mereka berdua yang selalu berteman dan ini mejadi rahasia mereka berdua,tidak ada seorangpun yang mengetahui karena ketika mereka berada diluar maka mereka tidak segan melukai satu sama lain. Pertemanan yang mereka jalin memang aneh tetapi juga unik,tidak banyak kata terucap tetapi tindakan mereka selalu mempererat hubungan pertemanan keduanya. “jadi,kau tidak bisa melupakan gadis itu? “ucap sosok tinggi ini kepada Ren yang masih berusaha mengatur nafas “haa... memang ada gadis lain sebaik dia? Kuga ?” tanya Ren berbalik,kuga hanya menyibakkan rambutnya dan menatap lekat kelangit lalu menyeringai “kau benar,dia gadis terbaik yang bisa membuat kita bertengkar dan juga berkawan” ucapnya dengan nada datar “tapi dia sudah bahagia disana kan?” sambungnya sedetik kemudian. “ya” jawab pendek Ren “biarlah tetapi bagiku dia hanya gadis yang patut diperjuangkan. Dan juga disini masih ada yang memelihara harta karun peninggalannya kan?” ucap kuga dengan melirik kearah Ren “hm ! anak-anak disanalah harta karun miliknya” ucap Ren menatapi sepatu berdebu yang ia pakai. “well,see ya... mr nice guy “ ucap Kuga dengan melangkah keluar markas miliknya. “ahahahahaha aku rasanya ingin merampas semua milik anak-anak gadis yang lalu lalang itu hahahhahaha, sampai jumpa dipertempuran selanjutnya. Ren !” ucap Kuga dengan berjalan menjauh. “cih!” decih Ren dengan kembali menyandarkan punggungnya. Awan hitam berjalan bergumpal-gumpal dan bulan mulai tertutup karenanya,angin menggiring mereka dari tempat yang jauh hingga tak bisa ditanya dari mana mereka berasal. “dasar si muka dua Kuga” gumamnya dan beringsut menatapi obat untuk mengatasi generalized anxiety disorders miliknya,obat ini yang sudah lama menjadi  kawn bagi hidupnya “aku menyedihkan,andai saja aku bisa mengikuti jejakmu ke alam sana yang damai” ucapnya dengan menerawang jauh.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »