a little lamb capter 8

16.39


Chapter 8                                                    
Hari kebangkitan antonio  sang domba kecilpun dimulai. Ia mulainya ketika memasuki dunia sekolah mengengah atas, dengan udara sejuk menyusupi tirai kamarnya pagi itu ada firasat sesuatu akan menimpa dirinya. Matanya sekarang sudah minus kerena terlalu sering berada didepan layar monitor demi mengamati kenaikan dan penurunan harga saham yang ia miliki,meskipun ia selalu menyuruh orang untuk mewakili dirinya dirapat umum pemegang saham karena ia sadar tidak akan ada orang yang mau mempercayai anak seumuran dirinya sudah memegang seperempat dari usaha yang dimiliki mami dan setengah dari perusahaan papinya. Lalu,kejadian kemarin pagi itupun terjadi,sungguh ia sebenarnya ingin manangkap siapa pelakunya. Siapa yang dengan lancang merenggut kesucian bibirnya,sungguh tidak dapat diampuni. Dengan geram domba kecil itu melangkahkan kakinya menuju perpustakaan karena merasa kepalanya sudah mulai pening akibat memikirkan kejadian yang telah menimpanya beberapa tahun lalu. Sangat menyakitkan baginya,namun itu hanyalah masa lalu bagi antonio sedetik yang lalupun sudah ia anggap sebagai bagaian dari histori. Domba kecil ini akan terus bergerak maju,ia berhenti tepat di ruangan yang dipenuhi tumpukan buku-buku tua seperti biasa petugas perpustakaan menyapanya dengan lembut “selamat siang” ucap pak petugas bersuara parau yang kali ini benar-benar mengagetkan dirinya. Cukup sudah ia merasa terkejut atas kejadian kemarin pagi yang menimpanya,hari ini jangan ada lagi kejutan “iya,selamat siang.mmm.. pak...?” ucapan antonio bingung “ah,iya saya lupa memperkenalkan diri,panggil saja saya pak adam” jawabnya pria berpeci ini “iya,selamat siang pak adam” jawab antonio dan lekas melenggang pergi memasuki jejeran rak-rak buku yang berdebu,’pria tadi petugas baru ya?pasti dia orang yang sangat agamis’ cerocos antonio dengan menyusiri rak demi rak mencari-cari apa ada buku tentang cara mengubah takdir,pikirnya. Jikalau ada dia pasti akan langsung membacanya,sayangnya sudah lama dia mencari-cari buku itu tetap tidak ia temukan. Hanya ditempat ini ia merasa aman dari gangguan rio yang selalu mengejeknya,karena rio tidak akan datang ketempat seperti ini. Tetapi berbeda dengan ‘sahabat iblis’nya,orang itu pasti akan datang ketempat seperti ini. ‘cih ! dasar kutu buku’ celanya dalam hati pada orang yang sangat ia benci. Jari jemarinya menelusuri deretan buku yang berjejer tebal tipis tinggi rendah saling berhimbitan dalam ruang sempit yang disebut rak. Berwarna-warni sampulnya tapi tak satupun buku pernah dilahapnya walau sudah sering sekali berkunjung kesini,beberapa debu bertebaran kala seseorang dengan cerobohnya membersihkan kumpulan buku psikologi membuat antonio terbatuk-batuk ‘pasti ada pegawai baru lagi! Berapa banyak sih pegawai baru hari ini!?’ celotehnya dalam hati. “ah..maaf maaf aku benar-benar tidak melihat anda disini” ucap pegawai itu dengan mengibas-ngibas debu yang yang tersisa diudara agar lekas menghilang. “iya tidak apa-apa” jawab antonio ditengah-tengah batuknya,seragam putihnya jadi tertempel debu yang cukup tebal “ah,maaf sekali lagi seragam anda jadi kotor” ucap pegawai itu dengan menepuk-nepuk bagian yang kotor agar debu itu segera terlepas “ah,tidak usah repot-repot aku tidak apa-apa” ucap antonio menghentikan gerakan pegawai itu,sedetik kemudian mereka bertatapan. Betapa terkejutnya setelah mengetahui siapa pegawai ceroboh ini,rambut yang lurus nan rapi berpadu dengan kulit wajahnya yang seputih salju. Tidak salah lagi ini dia,ternyata permintaan antonio tidak terkabul agar ia tidak mendapatkan kejutan hari ini. “nio...?”ucap pemuda yang lebih tinggi dari antonio,digenggamnya erat tangan domba kecil ini agar tidak kabur “lepaskan! Kubilang lepaskan!” pekik domba kecil ini,tapi justru tubuhnya diseret dengan mudah sampai tubuhnya menghantam diding bercat krem nan kusam itu. “apa maumu?!” ucap domba kecil dengan nada kebencian didalamnya. “aku mau kamu,nio” ucap sosok itu dengan mendekatkan dirinya hingga tak ada jarak antara mereka. Si domba kecil malang yang permohonannya tidak terkabul,justru bertemu dengan serigala berbulu domba ini ditempat yang ia kira paling aman. 
to be continue.....

Artikel Terkait

Previous
Next Post »