a little lamb chapter 6

16.36


Chapter 6
 Gedung perusahaan ayahnya memang besar,ia hanya perlu keseketariat dan menemui orang itu dengan segera sebelum ia terlambat menuju kesekolah. Ya,antonio si domba kecil nan manis akan pergi keluar dari peternakan daan menjeburkan diri kelumpur rawa ditengah hutan. Ia menemui papinya sebelum rapat umum pemegang saham dimulai tepat disaat ruangan itu masih kosong. Antonio tidak banyak berkata-kata,wajah sang papi pucat pasi setelah melihat vidio yang diputarkan putranya. Wajah itu seketika marah besar dan si domba kecil bersiap menekan sebuah tombol otomatis,jika ditekan maka vidio itu akan tersebar keseluruh komputer karyawan diperusahaan baik yang memasuki jaringan antranet maupun ekternet. Ia sudah berhasil menjadi seorang hacker berkat banyaknya waktu luang ketika ia dalam masa depresinya. Gerakannya terhenti “jadi.... apa anda bersedia mengikuti permainan amatir saya,bapak sutikno anisundjoyo...?” ucap antonio dengan nada merendahkan hanya dibalas dengan gertakan marah “anda tau,ini sudah termasuk dalam tindakan kriminal karena memaksa anak dibawah umur 17 tahun untuk melakukan ‘itu’ ” lanjut domba kecil ini. Persaingan ketat itu diakhiri dengan kedatangan para pemegang saham yang memasuki ruangan “oh.. nak antonio.. sudah lama tak jumpa”ucap salah seorang yang baru masuk ruangan “iya... paman,kalau begitu sampai jumpa.”ucapnya ramah seraya tersenyum “decide now!”ucap antonio dengan memeluk papinya hangat “a..aka...akan kukirim sebesar nominal yang-yang kau inginkan” jawab papinya bergetar. Pelukan itu terlepas bergantikan dengan senyuman manis nan mematikan “trimakasih...” ucapnya dan pergi keluar dari tempat yang tak sudi ia datangi lagi. Baru saja ia menyelesaikan masalah keuangannya datanglah masalah baru,surat undangan pernikahan dari ibu kandungnya sendiri. Ia melihatnya dengan tersenyum pahit,karena tidak mau menyusahkan bibinya dengan kemarahan yang serasa ingin meledak keluar dari kepalanya. Ia melahap potongan roti dengan sangat lambat dan memperhatikan seluk beluk surat ini,setelah selesai ia justru tertawa menertawai lelaki yang akan menjadi papi keduanya. “baiklah aku akan datang kepestanya” ucap antonio lembut dan melemparkan surat itu asal. Dan bergegas menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya yang terasa memanas karena menahan amarah.
to be continue.....

chapter ini cukup pendek dari yang lain dan hanya sekedar sisipan dari permainan si domba kecil


Artikel Terkait

Previous
Next Post »