flying pantsu

18.50
kali ini mirru akan memberikan cerpen terbaru mirru yang bener-bener fressh haha kayak roti aja yang baru keluar dari oven gitu deh fu fu fu . tapi ini berdasarkan kisah yang teman ku ceritakan dan ini cukup lucu bagiku jadi ini juga merupakan salah satu inspirasi
fine,selesai dengan ocehan mirru yang tak berguna ini hehehehe.... well,enjoy it ok



Flying pantsu ?

Disclaimer by : milda
Genre : comedi
Rated : 13+
Waring typo,gaje.
Aku jadi bingung apa aku yang salah dalam hal ini ataukah ada orang lain yang harus bertanggung jawab dengan semua kekacauan di kehidupannya  ? kali ini sungguh sangat menyebalkan jika terus menerus menjalani kehidupan seperti ini,gumamnya dalam hati secara terus menerus dalam perjalanannya menuju tempat yang sangat ia benci seumur hidupnya. Kebanyakan orang mengatakan bahwa tempat rekreasi merupakan jurusan yang paling efektif untuk menghilangkan rasa lelah usai satu minggu penuh menjalani kerja tetapi ide sang pemimpin sungguh tidak ia setujui mengenai tour ke tempat ini. “memangnya siapa yang setuju menuju tempat rekreasi sedingin ini?” gerutunya dengan menyilangkan kedua tangannya kedepan dada kemudian mulai berarguman kembali. “nah ! kita telah sampai ! mari semuanya turun !” teriak salah seorang pemberi komando yang tak lain dan tak bukan merupakan pencetus ide ini “pak akino selalu saja bersemangat ya “timpal salah seorang murid yang berdiri disebelah Aria, ia hanya bisa menanggapi dengan senyum untuk menjaga image dirinya dimata para siswa bimbingannya. Selama ini ia menjadi guru karena keinginan orang tuanya yang telah tiada ia menjadi seseorang bertopeng kala dihadapan para muridnya dan berpura-pura menjadi sosok idaman mereka,seperti sosok penyelamat dalam cerita dongeng anak-anak. “bu Aria, ayo kita kesana juga” ajak salah seorang disebelahnya lagi yang merupakan pemandu juga di bus yang ia tumpangi “ah,iya . anda boleh duluan “ ucap gadis ini ramah dalam melayani seniornya. Wanita tua yang selama ini menjadi mentornya sekaligus mantan gurunya juga menjadikan dirinya berfikir betapa sempitnya dunia ini.
Semua acara berjalan dengan lancar dan tertinggal acara terakhir yang merupan acara kesukaan para anak-anak SMP  yaitu outbond dengan acara penutupan di pemandian air panas terdekat. “sepertinya ini merupakan akhir dari acara ini ya” ucap Aria dengan mendiudukan dirinya dekat dengan kerumunan guru yang lain tetapi berada tepat di seberang tempat berganti baju “iya, bu Aria hari ini terlihat kelelahan mengurusi semua anak SMP yang bandel-bendel dan terus menerus berusaha kabur kesana kemari seperti  anak SD saja” oceh salah serorang seniornya “ah,tidak juga. Memang hanya sedikit kelalahan” ucapnya menyanggah membuat semua orang hanya bisa terkikik geli menanggapi tingkah dirinya yang tergolong orang baru di dunia pendidikan. Semuanya kembali dalam perbincangan mereka masing-masing dan menyisakan Aria dengan pemikirannya sendiri , mungkin aku harus berhenti saja menjadi seorang guru toh aku memang tidak berbakat dalam hal ini sepertinya. Ia menatap langit yang mulai kemerahan denagn sepasang burung  menjelahi seluk beluk awan yang menyembunyikan sinar jingga mentari sore. “permisi, bu Aria saya mau mengambil  baju ganti” ucap salah seorang memunculkan kepalanya dari arah ruang ganti tepat didepannya memecahkan segala lamunan yang sedang ia ratapi “iya,silahkan” ucapnya menjawab dengan nada seramah mungkin dan bergeser untuk mempersilahkan pemuda itu mengambil bajunya. “mmm tapi baju saya ada disebelah kanan ibu” ucap pemuda  berusia belasan ini dengan malu-malu , tanpa sungkan ia mengambilkan  baju pemuda kecil itu dan kejadian yang tidak akan pemuda itu lupakan seumur hidup terjadi. PLUK ! ada sesuatu dari gulungan baju sang pemuda kecil ini melayang jatuh ke tanah tepat didepan para guru yang lainnya juga dan siapa sangka yang jatuh merupakan celana dalam sang pemuda kecil ini,tentu saja kejadian ini bukan merupakan hal yang ia sengaja untuk terjadi. Semua mata melihat kejadian ini dengan jelas dan semuanya pun tertawa membuat sang pemuda kecil ini merasakan malu yang teramat sangat dan Aria hanya bisa meminta maaf terus menerus.
Sepanjang perjalanan pulang suasana bus manjadi lebih hidup dari ketika keberangkatannya “yah,sepertinya menjadi guru tidak ada salahnya juga. Siapa sangka ada kejadian yang membuat ku bisa tertawa lepas” gumamnya dalam perjalanan pulang, kejadian ini justru menjadi bahan olok-olokan para muridnya hingga membuat salah seorang anak yang biasa terdiam menjadi berbicara “flying pantsu” ucapnya dengan nada datar “hei ! jangan berbicara menggunakan bahasa planet milikmu dong ! terjemahkan ayo terjemahkan ‘otaku’ !” pinta salah seorang dari mereka yang paling heboh dalam rombongan “ celana dalam terbang” ucapnya sejenak dan kembali meneruskan aktivitas menonton anime kesukaannya, semua orang di rombongan bus yang Aria tumpangi tertawa terbahak-bahak terkecuali sang korban yang wajahnya menjadi semakin merah seperti kepiting rebus. Aria sebagai guru hanya bisa tersenyum simpul menanggapi kejadian terlucu yang telah ia alami selama ia hidup.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »