fine,selesai dengan ocehan mirru yang tak berguna ini hehehehe.... well,enjoy it ok
Flying pantsu ?
Disclaimer by : milda
Genre : comedi
Rated : 13+
Waring typo,gaje.
Aku jadi bingung apa aku yang salah dalam hal ini
ataukah ada orang lain yang harus bertanggung jawab dengan semua kekacauan di
kehidupannya ? kali ini sungguh sangat
menyebalkan jika terus menerus menjalani kehidupan seperti ini,gumamnya dalam
hati secara terus menerus dalam perjalanannya menuju tempat yang sangat ia
benci seumur hidupnya. Kebanyakan orang mengatakan bahwa tempat rekreasi merupakan
jurusan yang paling efektif untuk menghilangkan rasa lelah usai satu minggu
penuh menjalani kerja tetapi ide sang pemimpin sungguh tidak ia setujui
mengenai tour ke tempat ini. “memangnya
siapa yang setuju menuju tempat rekreasi sedingin ini?” gerutunya dengan
menyilangkan kedua tangannya kedepan dada kemudian mulai berarguman kembali.
“nah ! kita telah sampai ! mari semuanya turun !” teriak salah seorang pemberi
komando yang tak lain dan tak bukan merupakan pencetus ide ini “pak akino
selalu saja bersemangat ya “timpal salah seorang murid yang berdiri disebelah
Aria, ia hanya bisa menanggapi dengan senyum untuk menjaga image dirinya dimata
para siswa bimbingannya. Selama ini ia menjadi guru karena keinginan orang
tuanya yang telah tiada ia menjadi seseorang bertopeng kala dihadapan para
muridnya dan berpura-pura menjadi sosok idaman mereka,seperti sosok penyelamat
dalam cerita dongeng anak-anak. “bu Aria, ayo kita kesana juga” ajak salah
seorang disebelahnya lagi yang merupakan pemandu juga di bus yang ia tumpangi
“ah,iya . anda boleh duluan “ ucap gadis ini ramah dalam melayani seniornya.
Wanita tua yang selama ini menjadi mentornya sekaligus mantan gurunya juga
menjadikan dirinya berfikir betapa sempitnya dunia ini.
Semua acara berjalan dengan lancar dan tertinggal
acara terakhir yang merupan acara kesukaan para anak-anak SMP yaitu outbond
dengan acara penutupan di pemandian air panas terdekat. “sepertinya ini
merupakan akhir dari acara ini ya” ucap Aria dengan mendiudukan dirinya dekat
dengan kerumunan guru yang lain tetapi berada tepat di seberang tempat berganti
baju “iya, bu Aria hari ini terlihat kelelahan mengurusi semua anak SMP yang
bandel-bendel dan terus menerus berusaha kabur kesana kemari seperti anak SD saja” oceh salah serorang seniornya “ah,tidak
juga. Memang hanya sedikit kelalahan” ucapnya menyanggah membuat semua orang
hanya bisa terkikik geli menanggapi tingkah dirinya yang tergolong orang baru
di dunia pendidikan. Semuanya kembali dalam perbincangan mereka masing-masing
dan menyisakan Aria dengan pemikirannya sendiri , mungkin aku harus berhenti
saja menjadi seorang guru toh aku memang tidak berbakat dalam hal ini
sepertinya. Ia menatap langit yang mulai kemerahan denagn sepasang burung menjelahi seluk beluk awan yang
menyembunyikan sinar jingga mentari sore. “permisi, bu Aria saya mau mengambil baju ganti” ucap salah seorang memunculkan
kepalanya dari arah ruang ganti tepat didepannya memecahkan segala lamunan yang
sedang ia ratapi “iya,silahkan” ucapnya menjawab dengan nada seramah mungkin
dan bergeser untuk mempersilahkan pemuda itu mengambil bajunya. “mmm tapi baju
saya ada disebelah kanan ibu” ucap pemuda
berusia belasan ini dengan malu-malu , tanpa sungkan ia
mengambilkan baju pemuda kecil itu dan
kejadian yang tidak akan pemuda itu lupakan seumur hidup terjadi. PLUK ! ada
sesuatu dari gulungan baju sang pemuda kecil ini melayang jatuh ke tanah tepat
didepan para guru yang lainnya juga dan siapa sangka yang jatuh merupakan celana
dalam sang pemuda kecil ini,tentu saja kejadian ini bukan merupakan hal yang ia
sengaja untuk terjadi. Semua mata melihat kejadian ini dengan jelas dan
semuanya pun tertawa membuat sang pemuda kecil ini merasakan malu yang teramat
sangat dan Aria hanya bisa meminta maaf terus menerus.
Sepanjang perjalanan pulang suasana bus manjadi
lebih hidup dari ketika keberangkatannya “yah,sepertinya menjadi guru tidak ada
salahnya juga. Siapa sangka ada kejadian yang membuat ku bisa tertawa lepas”
gumamnya dalam perjalanan pulang, kejadian ini justru menjadi bahan olok-olokan
para muridnya hingga membuat salah seorang anak yang biasa terdiam menjadi
berbicara “flying pantsu” ucapnya
dengan nada datar “hei ! jangan berbicara menggunakan bahasa planet milikmu
dong ! terjemahkan ayo terjemahkan ‘otaku’
!” pinta salah seorang dari mereka yang paling heboh dalam rombongan “ celana
dalam terbang” ucapnya sejenak dan kembali meneruskan aktivitas menonton anime kesukaannya, semua orang di
rombongan bus yang Aria tumpangi tertawa terbahak-bahak terkecuali sang korban
yang wajahnya menjadi semakin merah seperti kepiting rebus. Aria sebagai guru
hanya bisa tersenyum simpul menanggapi kejadian terlucu yang telah ia alami
selama ia hidup.
EmoticonEmoticon