workaholic girl

21.05
siangg semuanya dan ini merupakan hari menunggu mirru dengan suasana hati yang tidak mengenakan tapi yyaahhh... biarkanlah kita akan berjumpa di minggu galau nya mirru lagi tapi tapi tapi abaikan ocehan mirrua yang tidak berguna ini dan lanjutkan menikmati cerpen hasil liburna mirru,will you ? ok just enjoy it





Workaholic Girl
Disclaimer : milda
Genre : romance
Rated : 13+
Warning : typo,gaje.
                Kata-kata yang sudah umum diucapkan seperti hal yang aneh keluar dari mulut lelaki dihadapannya ini. “jadi,mau hidup denganku?” tanya pria berbadan tinggi dihadapannya ini dengan nada malu-malu “hah? maaf kau tadi bicara apa? Anu... tunggu sebentar pak,saya sedang berbicara dengan salah seorang editor untuk novel terbaru anda” ucap  wanita ini dengan lelaki berusia senja diseberang sana setelah berbicara sekilas dengan pria dihadapannya “baiklah,aku akan mengulanginya lagi..kau.. mau hidup dengan..” ucapan lelaki ini terpotong oleh teriakan seseorang dari belakangnya “Mayumi ! kiriman manuskrip dari pak Ahmad sudah datang !” teriak salah seorang editor  “ya ! tolong letakkan dimejaku !” sahutnya dengan nada tak kalah tinggi. Menyadari kesibukan wanita ini ia memutuskan untuk menunda hal penting  yang ingin ia katakan dan memilih kembali ke mejanya “bagaimana ? kau ditolaknya?” sindir kawan kerjanya “diam kau” ketusnya menyahuti “cih cih cih,aku dibentak. Emang kenapa kau sangat menyukai gadis super sibuk itu? Dia itu workaholic jadi susah mengatakan hal-hal berbau perasaan kepadanya,memangnya ada kejadian apa hingga kau sangat jatuh hati pada gadis workaholic itu?” sahut kawannya dengan berjalan menuju mesin kopi instant. “hmm kejadian apa ya?” ucap pria ini melonggarkan kerah kerjanya dan mengingat kejadian yang tidakjauh dari hari ini sungguh membuat hatinya berdebar.
                Situasi berjalan dengan biasa pagi cerah ia berangkat kerja dan kejadian itu terjadi begitu saja ketika mereka berjalan hendak mengambil istirahat,biasanya di isi dengan acara makan siang dicafe dekat dengan kantor. Awalnya ia tidak memiliki rasa apapun pada gadis workaholic ini tapi setelah kalimat itu terlontar dari bibir mungilnya membuat ia tidak sanggup berhenti memikirkannya, “hey,mau pergi kewilayah XXX denganku akhir pekan ini?” ajak gadis itu dengan menghentikan langkah mereka dipintu keluar lift “eh-eh? gimana?” sahutnya gugup,dan semua kawan rombongan di pintu keluar lift tercengang atas ajakan kencan terus terang ini “buat apa kesana?” sambungnya dengan nada pelan menutupi jantungnya yang berdetak tak karuan,baru selama berpuluh tahun ini ia mendapatkan ajakan seperti ini dari seorang gadis rupawan nan mempersona. Ia menunggu dengan harap-harap cemas dan menantikan jawaban misterius dari sang gadis pemberani ini, nafasnya semakin tak karuan bahkan mungkin pipi miliknya sudah berubah seperti udang rebus karena merasakan hawa yang berubah menjadi panas seketika. “ada pertemuan dengan pak Ishimoto,rencananya akan  membahas tentang target penjualan kali ini. Novel pak Martin sungguh sangat disukai,karena itu aku sangat bersemangat dengan proyek kali ini. Aku berharap kau mau menemaniku bertemu dengannya” ucapan Mayumi meluluh lantakkan harapan pria yang satu ini “hei Marzuki ? kau tidak apa-apa ? wajahmu yang merah tadi berubah menjadi pucat,kau sakit ya?” tanya Mayumi dengan ikut-ikutan berjongkok. “iya,aku baik-baik saja hanya sedikit pening” jawab lelaki ini dengan berusaha berdiri sempoyongan.
                Ceritanya itu justru ditanggapi dengan tawa kawan sebelahnya ini”ha ha ha ha jadi kau merasa diajak kencan dan akhirnya harapanmu pecah begitu? Hu hu hu kasihan kawanku yang satu ini..” ucap Ahsan dengan nada memelas. “hentikan itu,aku tau ini kedengarannya aneh. Tapi aku akan terus berjuang !” ucap Marzuki dengan semangat berapi-api menyala dikedua matanya “yah... terserah kau sih,bersemangatlah kawan dalam menggapai cinta” sahut kawan sekerjanya ini lagi bernada mengejek. “ah itu Mayumi sudah selesai menghubungi authornya dan sebentar lagi jam istirahat kan? Aku akan mengajaknya makan bersama” ucap lelaki yang tengah dilanda asmara ini,berjingkat dari kursi kerjanya dan bejalan penuh keberanian untuk mengajak gadis tercintanya menikmati makan siang bersama. “anu... Mayumi aku mau mengajakmu...” ucapannya kembali terpotong oleh sekumpulan para karyawati lainnya yang menyerbu gadis pujaannya dalam sekejap mata. “hei-hei, Mayumi penjualan novel dari authormu sedang meningkat,ya?” ucap salah seorang dari mereka,”novel editanmu jadi best seller lho..! kau beruntung sekali” ucap gadis berambut sebahu ini “ah ha ha ha benarkah? Aku tidak tahu tentang itu” sahut Mayumi dengan tertawa “wah.. kau pasti bergurau. Hei,untuk merayakannya bagimana kalau kita makan siang bersama saja?” usul salah seorang dari mereka “wah wah ide bagus ayo-ayo !” sorak yang lainnya bersamaan dan kerumunan gadis itu telah membawa gadis pujaannya pergi jauh dari pandangan matanya. Ia berjalan dengan lunglai kembali kemeja kerjanya,membolak-balik manuskrip milik authornya dengan malas “hei,Marzuki. Bagaimana ? berhasil?” tanya mahluk yang masih setia ada disebelah meja kerja miliknya. Lelaki ini justru mendesah panjang menandakan frustasi berlebihan dikepalanya,lebih tepatnya ada didalam hatinya “dia bukan hanya gadis workaholic tapi juga sosiable sekali. Tidak hanya diantara para autor tapi juga diantara karyawan yang lain,dia itu magnet yang menarik segalanya. She is loved by all,doesn’t she?” ucapnya merebahkan kepalanya kemeja kerja “I know,I know.let’s hard work then” ajak kawannya kembali mengerjakan pekerjaan yang sedari tadi terlantar. “ya,you are right “ sahut Marzuki kembali menegakkan kepalanya,beberapa menit kemudian sebuah pesan singkat muncul dilayar handphone miliknya. Ia mengambilnya dengan malas tapi setelah melihat isi pesannya ia melesat dengan menyamber jas miliknya diatas sandaran kursi,hatinya berbunga melihat pesan dari sang gadis pujaan a.k.a workaholic girl mengajaknya makan diluar ketika kumpulan para karyawati itu selesai dengan acara mereka.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »