Workaholic
Girl
Disclaimer : milda
Genre : romance
Rated : 13+
Warning : typo,gaje.
Kata-kata yang sudah
umum diucapkan seperti hal yang aneh keluar dari mulut lelaki dihadapannya ini.
“jadi,mau hidup denganku?” tanya pria berbadan tinggi dihadapannya ini dengan
nada malu-malu “hah? maaf kau tadi bicara apa? Anu... tunggu sebentar pak,saya
sedang berbicara dengan salah seorang editor untuk novel terbaru anda”
ucap wanita ini dengan lelaki berusia
senja diseberang sana setelah berbicara sekilas dengan pria dihadapannya
“baiklah,aku akan mengulanginya lagi..kau.. mau hidup dengan..” ucapan lelaki
ini terpotong oleh teriakan seseorang dari belakangnya “Mayumi ! kiriman
manuskrip dari pak Ahmad sudah datang !” teriak salah seorang editor “ya ! tolong letakkan dimejaku !” sahutnya
dengan nada tak kalah tinggi. Menyadari kesibukan wanita ini ia memutuskan
untuk menunda hal penting yang ingin ia
katakan dan memilih kembali ke mejanya “bagaimana ? kau ditolaknya?” sindir
kawan kerjanya “diam kau” ketusnya menyahuti “cih cih cih,aku dibentak. Emang
kenapa kau sangat menyukai gadis super sibuk itu? Dia itu workaholic jadi susah mengatakan hal-hal berbau perasaan kepadanya,memangnya
ada kejadian apa hingga kau sangat jatuh hati pada gadis workaholic itu?” sahut kawannya dengan berjalan menuju mesin kopi
instant. “hmm kejadian apa ya?” ucap pria ini melonggarkan kerah kerjanya dan
mengingat kejadian yang tidakjauh dari hari ini sungguh membuat hatinya
berdebar.
Situasi berjalan
dengan biasa pagi cerah ia berangkat kerja dan kejadian itu terjadi begitu saja
ketika mereka berjalan hendak mengambil istirahat,biasanya di isi dengan acara
makan siang dicafe dekat dengan
kantor. Awalnya ia tidak memiliki rasa apapun pada gadis workaholic ini tapi setelah kalimat itu terlontar dari bibir
mungilnya membuat ia tidak sanggup berhenti memikirkannya, “hey,mau pergi
kewilayah XXX denganku akhir pekan ini?” ajak gadis itu dengan menghentikan
langkah mereka dipintu keluar lift
“eh-eh? gimana?” sahutnya gugup,dan semua kawan rombongan di pintu keluar lift tercengang atas ajakan kencan terus
terang ini “buat apa kesana?” sambungnya dengan nada pelan menutupi jantungnya
yang berdetak tak karuan,baru selama berpuluh tahun ini ia mendapatkan ajakan
seperti ini dari seorang gadis rupawan nan mempersona. Ia menunggu dengan
harap-harap cemas dan menantikan jawaban misterius dari sang gadis pemberani
ini, nafasnya semakin tak karuan bahkan mungkin pipi miliknya sudah berubah
seperti udang rebus karena merasakan hawa yang berubah menjadi panas seketika.
“ada pertemuan dengan pak Ishimoto,rencananya akan membahas tentang target penjualan kali ini.
Novel pak Martin sungguh sangat disukai,karena itu aku sangat bersemangat
dengan proyek kali ini. Aku berharap kau mau menemaniku bertemu dengannya”
ucapan Mayumi meluluh lantakkan harapan pria yang satu ini “hei Marzuki ? kau
tidak apa-apa ? wajahmu yang merah tadi berubah menjadi pucat,kau sakit ya?”
tanya Mayumi dengan ikut-ikutan berjongkok. “iya,aku baik-baik saja hanya
sedikit pening” jawab lelaki ini dengan berusaha berdiri sempoyongan.
Ceritanya itu justru
ditanggapi dengan tawa kawan sebelahnya ini”ha ha ha ha jadi kau merasa diajak
kencan dan akhirnya harapanmu pecah begitu? Hu hu hu kasihan kawanku yang satu
ini..” ucap Ahsan dengan nada memelas. “hentikan itu,aku tau ini kedengarannya
aneh. Tapi aku akan terus berjuang !” ucap Marzuki dengan semangat berapi-api
menyala dikedua matanya “yah... terserah kau sih,bersemangatlah kawan dalam
menggapai cinta” sahut kawan sekerjanya ini lagi bernada mengejek. “ah itu
Mayumi sudah selesai menghubungi authornya
dan sebentar lagi jam istirahat kan? Aku akan mengajaknya makan bersama” ucap
lelaki yang tengah dilanda asmara ini,berjingkat dari kursi kerjanya dan
bejalan penuh keberanian untuk mengajak gadis tercintanya menikmati makan siang
bersama. “anu... Mayumi aku mau mengajakmu...” ucapannya kembali terpotong oleh
sekumpulan para karyawati lainnya yang menyerbu gadis pujaannya dalam sekejap
mata. “hei-hei, Mayumi penjualan novel dari authormu
sedang meningkat,ya?” ucap salah seorang dari mereka,”novel editanmu jadi best seller lho..! kau beruntung sekali”
ucap gadis berambut sebahu ini “ah ha ha ha benarkah? Aku tidak tahu tentang
itu” sahut Mayumi dengan tertawa “wah.. kau pasti bergurau. Hei,untuk merayakannya
bagimana kalau kita makan siang bersama saja?” usul salah seorang dari mereka
“wah wah ide bagus ayo-ayo !” sorak yang lainnya bersamaan dan kerumunan gadis
itu telah membawa gadis pujaannya pergi jauh dari pandangan matanya. Ia
berjalan dengan lunglai kembali kemeja kerjanya,membolak-balik manuskrip milik authornya dengan malas “hei,Marzuki.
Bagaimana ? berhasil?” tanya mahluk yang masih setia ada disebelah meja kerja
miliknya. Lelaki ini justru mendesah panjang menandakan frustasi berlebihan
dikepalanya,lebih tepatnya ada didalam hatinya “dia bukan hanya gadis workaholic tapi juga sosiable sekali. Tidak hanya diantara
para autor tapi juga diantara karyawan yang lain,dia itu magnet yang menarik
segalanya. She is loved by all,doesn’t she?” ucapnya merebahkan kepalanya
kemeja kerja “I know,I know.let’s hard work then” ajak kawannya kembali
mengerjakan pekerjaan yang sedari tadi terlantar. “ya,you are right “ sahut
Marzuki kembali menegakkan kepalanya,beberapa menit kemudian sebuah pesan
singkat muncul dilayar handphone miliknya. Ia mengambilnya dengan malas tapi
setelah melihat isi pesannya ia melesat dengan menyamber jas miliknya diatas
sandaran kursi,hatinya berbunga melihat pesan dari sang gadis pujaan a.k.a workaholic girl mengajaknya makan diluar
ketika kumpulan para karyawati itu selesai dengan acara mereka.
EmoticonEmoticon