which one is your ? red or white rose ?

22.22
siang semuanya ... sepertinya suasana di kampus kali ini terasa panas tetapi berangin tapi tapi tapi abaikan tentang itu. dalam kesempatan kali ini mirru akan berbagi dengan kalian cerpen terbaru yang baru aja di ketik semalam yang lalu. just enjoy it ok  !





Which one is your ? red or white rose ?
                                                                             
Disclaimer by : milda
Rated : 13+
Genre :                 romance

 Nasib percintaan mereka dapat ditentukan oleh sepotong pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang dewi cinta yang sangat mereka kagumi. Sungguh mengenaskan nasib mereka tak jarang mereka harus mengalami kegagalan dalam mendapatkan cinta sang pujaan hati dan hal ini wajar terjadi di sekolah mereka. Hampir setiap sore hari sepulang sekolah ada seorang siswa yang menemui dewi cinta untuk mengungkapkan perasaan mereka. Kejadian ini harus dialami sang dewi karena sosoknya yang menjadi pujaan sebagai gambaran kesempurnaan duniawi. “A-arista ,aku mau mengajukan surat ini kepadamu. Maukah kau menerimanya ?” ucap salah seseorang dihadapannya,pepohonan yang menjadi tempat berteduh mereka tertiup angin menerbangkan beberapa dedaunnya. Suara halus menggetarkan gendang telinga orang yang tengah berharap-harap cemas ini dengan meneguk ludahnya kelu,suara itu seperti berdesir layaknya ular yang tengah merayap. Pertanyaan yang selalu diajukan oleh dewa cinta yang biasa dipanggil Arista ini membekukan sang calon penghuni hatinya. Beberapa patah kata terucap dari bibir mungilnya yang selalu terpoles rapi lipgloss merah muda mampu menyebabkan tubuh kokoh seorang lelaki seusianya terhuyung. Waktu berselang dalam kesunyian seakan kata-kata yang diucapkan sang dewi cinta terhempaskan oleh angin hingga para menikmat show gratis diseberang gerbang tak dapat menangkap apa yang telah mereka bicarakan barusan. Sosok pembawa surat itu berjalan keluar dengan tatapan kosong dengan sesekali  langkahnya hampir terjatuh,semua mata penonton show gratis itu terpana sedih sekaligus senang. Mereka sedih karena mereka tidak dapat mendengar suara sang dewi cinta yang memang jarang diperdengarkan tetapi mereka senang karena sang dewi cinta tetap menolak sosok itu. Mereka tetap tidak beranjak dari tempat mereka berdiri tepat dibalik gerbang dengan mengamati melalui celah-celah terali yang berjarak lebar.
                Sosok sang dewi cinta memalingkan wajahnya dengan perlahan menatap mereka sang penonton show gratis dengan tatapan datar. Mereka kontan serentak menahan nafas mereka agar tidak terkejut dan lari tetapi sang dewi cinta justru menyuguhkan senyuman termanis yang pernah mereka lihat. Semuanya berlarian tunggang langgang ketika keberadaannya diketahui tepat oleh sang dewi cinta pujaan hati. Mereka berkumpul dan mengerumbungi sang calon penghuni hati sang dewi cinta yang gagal tanpa ada alasan yang jelas,mereka akan tetap berebut hati sang dewi cinta dengan berbekal senyuman manis yang dilemparkan kepada mereka sebagai tanda untuk maju kedapan memperjuangkan hati sang dewi cinta. “hei ! tadi apa yang dikatakan oleh Arista padamu?” sempot salah seorang dari penonton show gratis itu kepada sosok yang baru keluar dari arena pertarungan “hei! Ayo jawab dong” sosor yang lain “iya ! ayo katakan apa yang sang dewi cinta katakan padamu?” tanya lelaki berwajah imut itu,perlahan sosok yang telah kalah telak dalam pertarungan ini membuka mulutnya mengatakan kalimat tidak jelas dengan sangat perlahan “aku sudah berjanji tidak akan pernah mengatakan apa yang telah Arista katakan padaku hari ini” ucap sosok itu melenggang pergi. Semua orang terkejut sekaligus geram dan dengan cepat menggoncang-ngoncang tubuh sosok ini untuk segera mengatakan apa yangsang dewi cinta katakan padanya. memang tersebar rumor yang mengatakan setiap kali kau menyatakan cinta kepada sang dewi cinta maka ia akan balik bertanya kepadamu dengan sebuah kalimat. ‘jadi,kau memilih mawar merah atau putih?’ kalimat pertanyaan itu selalu mengitari kepala sosok kalah ini seraya menerawang jauh keatas awan ‘a-aku memilih mawar merah’ begitu jawabnya kepada sang dewi cinta,kemudian gadis itu tersenyum dan menyatakan dia tidak bisa menerima surat cinta yang telah ia tulis secara sempurna sepanjang malam kemarin. Sosok kalah perang ini kembali menerawang keatas untuk tetap mencari apa yang menyebabkan ia gagal dalam memiliki hati sang dewi cinta Arista. Tetapi gadis itu tidak mau memberitahu alasannya dan memintanya untuk merahasiakan pertanyaan ini,ia tidak bisa merasakan aura kehangatan ketika berada dekat dengan sang dewi cinta yang ia rasakan justru rasa dingin yang mencekam ketika bibir itu mengucapkan permintaan kepadanya. Sosok ini hanya bisa menghela nafas dan menyandarkan kepalanya kedinding bercat crem itu seraya berpikir seandainya ia meilih mawar putih pasti akan berbeda a akhir cerita cintanya dengan sang dewi cinta Arista.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »