karena sudah lama tidak hadir didunia ini hehehehehe....
sudah pergi dari dunia nyata sejak lama,akhirnya saya kembali lagi didunia nyata yang kejam ini. hihihi mirru alay bgt deh, ah abaikan. karena sudah lama tidak menerbitkan cerpen kali ini mirru ingin membagikan cerpen mirru yang sudah lama terbuat tapi tdak kunjung diterbitkan karena mirru lagi banyak tugas hehehhe.... ok, hope you like it
Corolatura (kecakapan bernyanyi)
Disclaimer by:
me
Genre: romance
Angin
bertiup dengan lembut membelai ubun-ubun kepalanya, hamparan bunga liar yang
bersanding dengan rumput bergoyang menemani dirinya disini. Suasana yang masih
lembab karena gas embun yang masih menggantung di angkasa membuat tubuhny
asedikit merasa kedinginan. Tetapi hanya
saat sepi seperti ini ia merasakan seluruh dunia sudah berada digenggamnnya,
semua keinginannya akan terkabul dalam didunia kecil ini. ia dulu selalu menginginkan
berada disini sepanjang hari, hanya tempat ini yang membuatnya dapat bebas untu
bersenandung tanpa ada yang mengganggu. Tatapan mata coklat itu mengarah hanya
kesebuah bunga kecil berwarna merah muda yang senantiasa berayun-ayun mengikuti
gerakan tarian sang angin yang tidak kunjung terhenti. Sekalipun matahari sudah
mulai terbangun kehidupan tetap saja terbuai dalam mimpi manis,masih banyak
mahluk yang tetap menggeliat di tempat peristirahatan masing-masing. Siulan merdu
mulai berdentang digendang telinganya tetapi ia tidak menghiraukannya, ia hanya
menginginkan menikmati waktunya selagi masih sempat. “hei,kau sudah sampai ?
pagi benar” sapa seseorang dari arah kanan berjalan dengan tenang ,kehadiran
mahluk inilah yang selalu ia tunggu dipagi hari.
“selamat
pagi ,kakak” sapa gadis muda ini dengan riang, matanya berbinar terang layaknya
matahari pagi hari ini. “Cosmos hari ini pagi sekali, sudah siap bersekolah ?”
tanya orang bertubuh jangkung itu “yup,benar. Tapi kali ini ,aku ingin bertemu
dengan Amar makanya aku berangkat lebih pagi” jawab gadis berseragam smp ini
dengan tersenyum lebar sampai matanya tertutup rapat. “hai !! Amar bagaimana
kabar mu hari ini ? baik selalu kan ? hari ini Amar pasti bahagia karena
sebelum latihan sudah bertemu dengan ku ,boleh aku menemanimu kali ini?“ ucapnya
seraya memunggungi orang yang tadi ia panggil kakak. “dia pasti senang sekali
ada gadis cantik yang menyapanya dipagi hari” sahut pria dibelakangnya dengan
mengelus kuda kesayangnnya yang diberi nama Amar oleh teman masa kecilnya ini.
seperti biasa gadis ini selalu menemaninya ia melatih kuda pacuan miliknya,bahkan
sekali Amar mengalami luka parah ketika berlaga dipacuan sanggunp membuat gadis
yang biasa dipanggil Cosmos ini menangis dengan tersebu-sedu. Kuda itu selalu
membuka dan menutup matanya seakan menikmati ketika gadis muda ini membelai
kepalanya dengan lembut, situasi seperti ini selalu membuat ia teringat akan
kelakukan kuda kesayangannaya yang satu ini.
saat itu mereka sedang bertanding untuk memenangkan sebuah uang imbalan
yang cukup besar, namun ketiak gadia
kecil ini mengetahui tujuan mengapa ia membawa Amar untuk berlaga dipacuan
gadis ini menolak untuk menghadari perlombaan mereka. karena tidak ada Cosmos
dibangku penonton yangselalu bersenandung merdu untuknya seperti biasanya. ini membuat
Amar mengamuk ditengah laga, Amar mengamuk sejadi-jadinya seakan ada mahluk
halus yang telah merasukinya. Merekapun berakhir dengan luka parah hampir
disekujur tubuh mereka. ketika mengetahui kondisi mereka Cosmos langsung
mendatangi mereka. terlihat gadis itu sedang terengah-engah karena lari dari
tempat yang jauh bahkan seragam lengkap dengan tas ransel masih melekat ditubuh
mungilnya. Ini menandakan ia berlari dari sekolahnya tanpa pulang kerumah
terlebih dahulu,namun bukan itu yang membuat ia benar-benar terkenang dari
gadis yang satu ini melainkan kejadian setelah mereka berhadapan. Gadis muda
ini malah memarahi dia sekonyong-konyong namun tetap saja air mata menggenangi
pipi tembemnya yang memerah karena amrah yang meluap-luap, ketika diberitahu
mengenai keberadaan Amar ia langsung terdiam dan berlari keluar menuju tempat
yang telah diberitahukan dengan meninggalkan seluruh barang bawaannya.
Tingkahnya ini membuat seisi ruangan tertawa terbahak-bahak dan mengejek pria
yang satu ini kalau gadis muda itu datang bukan untuk menjenguknya melainkan
untuk menjenguk kuda miliknya. Itu semua hanya bisa ia tertawakan bersama
mereka yang berada dalam ruangan rumah sakit. Sungguh ia menyesal mengenai
kejadian saat iru yang menyebabkan Amar tidak bisa lagi bertanding dilaga
karena cideranya yang tergolong parah. Ini sudah cukup menjadi pelajaran
hidupnya ,ia tidakakan pernahlagi nenandingkan kuda-kudanya dilaga hanya untuk
memenangkan uang panas yang menjanjikan.
“hei,kak.
Melamun lagi ? bagaimana kalau hari ini aku diijinkan untuk menaiki Amar” suara cerewet itu telah membangunkan ia dari
alam bawah sadarnya “tentu saja, tapi bukannya kamu ada latihan untuk lomba
minggu depan?” tanya balik pria ini. “tapi aku bisa berlatih dengan menaiki
Amar, jadi kami bisa berlatih bersama. Bukankah ini mananya menggunakan satu
batu untuk membunuh dua burung ?’ cerocos Cosmos dengan penuh keyakinan. Pria
ini hanya bisa menghela nafas panjang dan dengan lembut ia menusap puncak
kepala gadis muda ini lembut “kau benar, Amar pasti senang mengdengarkan kau
bernyanyi” ucapnya seraya mengangkat tubh kecil itu menaiki kuda miliknya.
Mereka terlihat seperti sepasang prajurit yang baru saja memasuki medan
pertempuran. Hanya dengan membayangkannya saja sangggup membuat ia terkikik geli
“apa yang lucu? “ tanya Cosmos berhenti bersenandung menanggapi sikap pria ini
“tidak,tidak ada apa-apa” jawabnya dengan kembali menuntun kuda kesayangannya
yang terlihat sangat senang dinaiki oleh gadis cantik,membuat senyumnya
mengembang kembali. “tuh kah ! kakak ngetawain apa sih ?” cerocos Cosmos
kembali dengan nada penuh dengan rasa penasaran. “ corolatura” jawab pria ini
dengan tersenyum simpul “ hah ?! bahasa apaan tuh ?” sangkal Cosmos seraya
menggembungkan pipinya geram “ corolatura. Nyanyikanlah bagain lagu dengan
penuh kecakapan” jawab pria ini berhenti sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya
“sebagai Cosmos yang bermakna jagad atau angkasa. Maka cobalah menyanyikan lagu
dengan penuh kecakapan untuk dunia ini. Amar pasti merasakan hal yang sama”
sambungnya beberapa saat kemudian. “ah itu maksudnya. Kalau bergitu aku akan
terus berlatih dan berlatih untuk menyanyikan lagu dengan penuh kecakapan demi
dunia ini “ sahut gadis muda ini penuh rasa percaya diri. Seakan wamtu berhenti
untuk berputar ,atmosfir yang mulai menghangat terkena sinar matahari pagi yang
mulai menyingkirkan hawa dingin bersamaan dengan cahaya yang bersinar emas
memantul indah dari butir-butir embun yang menempel di ujung kelopak bunga
warna merah muda itu.
EmoticonEmoticon