muka dua? iya, terus?

00.00
sore menjelang petang semuanya... bertemu lagi dengan mirru,semoga di hari yang sore ini kalian tidak jenuh dengan ocehan mirru dan ceerpen-cerpen mirru yang mungkin membuat kalian terbawa perasaan. tapi kali ini mirru memang akan membagikan cerpen mirru yang tergolong bikin gregetan kalau membacanya. silahkan mencoba ya, hope you enjoy it




Muka dua ? iya ,terus ?
Disclimer by: me
Genre: slice of life
Warning: typo,gaje.

Menyusahkan saja gadis yang satu ini, dia terlihat alim dari luar tetapi sungguh menjengkelkan jika kau bersama dengannya dalam waktu yang lama. 24 jam sehari saja kau bisa muak atas tingkahnya yang tidak mau toleransi akan segala hal maunya dia menang sendiri tetapi apa mau dikata ia tidak bisa kudepak keluar dari kamar ini begitu saja kan?,pikirnya dengan marah seraya mengetik cerpen ke laptop hitam kesayangannya. “mba  Ari manuurutku cerita nabi yang ini sungguh menyentuh hati,bagaimaan menurutmu ? disini diceritakan dia itu dapat berbicara dengan binatang .... dan  .... bla bla bla” suara tanpa henti itu terus saja memenuhi satu kamar yang tergolong kecil itu. Didalam hati Ari sangat marah namun ia tidak akan pernah menunjukan marahnya begitu saja karena itu merupakan hal yang buruk,ia bisa saja menyesali hal itu selama berhari-hari. Tetapi ia tahu kalau sikapnya memang diperlukan dalam beberapa hal sungguh menjengkelkan harus berpura-pura baik seperti ini,ia ingin menjadi orang baik tetapi didalam hatinya seperti ada kedengkian yang tertumpuk sedikit demisedikit. Kemarin hari berjalan dengan sangat menyenangkantetapi hari ini merupakan hari yang sangat ia benci. Banyak orang menyukai hari libur tetapi bagi dirinya disini hari libur merupakan hari yang mengurung ,membosankan,menjengkelkan,bahkan hampir ia benci. Ia ingin selalu sibuk diluar rumah ini sehingga ia tidak memerlukan hari untuk beristirahat. Semua orang sebernarnya sangat baik kepadanya tetapi ia merasa terkadang ia memang orang yang buruk atau bisa disebut sebagai orang bermuka dua sungguh ia tidak ingin menjadi seperti ini tetapi apa mau dikata semuanya harus tetap tersembunnyi dengan rapi. Siapa dia yang sebenarnya tanpa ada orang yang mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Identitas dirinya adalah segalanya dan hanya dirinya lah yang dapat memahami dirinya sendiri bukan orang lain. Ini merupakan filosofi kuno bagi kehidupannya ‘tidak akan ada orang didunia ini yang memahami diriku selain diriku sendiri’ begitu pikirnya setiap ia ingin mengutarakan segala keluh kesahnya. Ia bukan tipe orang yang suka di atur, ia juga suka melakukan segalanya terserah dirinya tetapi ia  akan tetap mematuhi peraturan yang ada meskipun ia pasti akan melanggarnya suatu saat.
“dan begitulah akhirnya .... kenapa ceritanya bisa berakhir seperti itu ya mba?” tanya gadis ini kepada Ari dengan nada penuhantusias “mana aku tau kenapa jadi kayak begitu akhirnya ,emang aku peduli sama ocehan kamu, menjengkelkan mendengarkan ocehan kamu itu yang selalu memerintah setiap orang yaang ada dsekitarmu . berhenti memerintahku dan jalani saja kehidupan tanpa tujuanmu yang menjengkelkan itu. Dasar gadis muda yang menyusahkan orang. Setiap hal setiap inci dan setiap detail kau pertanyakan sungguh merepotkan ! mati saja sana ! gak butuh aku ketemu orang seperti kamu !  dasar bodoh ! disuruh sekolah juga gak mau! Nikah aja sana ! “ pekiknya dalam hati selama eberapa detik ia bergumam dengan sangat cepat didalam hatinya mengutarakan segala isi kepalanya yang dipenuhi dengan rasa geram dan amarah yang siap meluap. “iya memang begitu ceritanya,aku juga gak terlalu inget “ jawab Ari dengan nada tersenyum. Menyembunyikan segala perasaannya kepada gadis belia yang menjengkelkan ini, masih muda tepi suka ngatur dan suka menempatkan dirinya dalam derajat yang lebih tinggi dari orang lain. “terua gini mba Arikalo secita nabi yang satu ini.... bal bla bla....” ceritanya kembali terulang mengenai hal yang lain. Ari yang sedang mengebut deadlinenya mengenai ceroen yang harus segera ia terbitkan pun berakhir dengan ketidak sbarannya.gadis berambut pendek ini melangkah keluar kamar menuju ruang tamu rumah saudaranya itu,iya dia memangmenumpang hidup dirumah saudara jadi ia tidak dapat mendepak keluar pembantu rumah tangga saudaranya ini. “ah. Mba Ari mau kemana?” tanya gadis berambut panjang itu melihat kepergian Ari dengan membawa serta laptop hitamnya. “aku mau ngerjain tugas di ruang tamu dulu” ucapnya dengan memeksakan senyum “oh ya” jawab gandis itu dengan memasang headset ditelinganya . Ari memahami sikapnya ini merupakan sikap orang bermuka dua tapi apa mau dikata memang dunia ini juga bermuka dua kok,kenapa ia tidak berusama menyamainya saja bukankan itu adil,begitu pikirnya dengan melangkah pergi.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »