hope you like it
Hantu Kamar Kecil
Setiap orang bisa
jadi merasa tidak nyaman berada di ruangan dengan ukuran hanya 2 x 1 m nan
hening, tetapi tidak banyak juga yang merasa ruangan ini justru menjadi tempat
mendapatkan mandat/ilham atas suatu karya besar maupun kecil. Di berbagai
negara pastilah memiliki bayak sebutan untuk ruangan yang satu ini tetapi tidak
banyak orang betah berada di tempat sekecil ini berlama-lama. Mahluk yang satu
ini justru merasa nyaman berada diruangan kecil itu, sering kali beberapa
anggota keluarganya merasa kesal karena kelakuan dirinya tetapi ia ambil pusing.
Baginya waktu itu sengat berharga untuk menyerap berbagai ilmu apapun yang dia
inginkan, berada di ruangan yang luas justru tidak membuat dirinya merasa lega
tetapi justru merasa kebingungan dengan apa yang seharusnya di kerjakan
terlebih dahulu. Hanya di tempat sempit ia menjadi merasa lebih tenang dan
memahami pelajaranya lebih dalam.
Kejadian
seperti ini sudah hal biasa di rumahnya dimana kamar kecil terkunci dari dalam dengan
kurun waktu yang cukup lama. Suasana seperti teriakan orang kesal sudah biasa
ada di seluruh penjuru rumah terutama ketika masa ujian tengah semester maupun
akhir semester, karena selalu ada mahluk yang menguasai kamar kecil di rumah
berukuran 5 x 5 m itu. Kali ini tepat hari rabu dan gadis kecil itu sedang berusaha
berkonsentrasi dengan pelajarannya di tempat yang tidak lazim menjadi favorit
seseorang. Ya, dia sedang berkonsentrasi ke pelajarannya karena ia sedang
menghadapi ujian matematika yang merupakan musuh terbesarnya di kamar kecil. Dia masuk ke
kamar kecil tepat ketika jam sembilan malam karena ia merasa tidak akan di
ganggu jika mendekam di sana ketika sudah memasuki jam tidur. Setelah tiga
puluh menit berlangsung ternyata tetap ada gangguan karena pintu kamar kecil di
ketuk seseorang dengan pelan. Pada mulanya ia mengabaikan tetapi lama kelamaan
tidak ada suara orang berteriak kepada dirinya “hei ! Anna ! cepat keluar ! aku
mau masuk !” yang seperti itu, mereka pasti berteriak hingga seisi rumah
mengetahuinya. Anna kecil tidak pikir pusing ia melanjutkan buku pelajaran yang
sedari tadi ia baca, tetapi tetap ada rasa janggal karena ada suara orang
mengetuk pintu kamar kecil setelah dua puluh menit berlalu. Beberapa saat kemudian
ia mendengar suara seseorang berbisik
lirih memanggil namanya “Anna... Anna...” seakan suara itu merintih.
Bulu kuduk gadis kecil itu berdiri, perlahan seperti ada hawa dingin merayapi
kaki dan membuat jantungnya berdegub lebih cepat dari biasanya. Gadis
berpotongan rambut boob ini mulai merasa tidak nyaman berada di tempat
favoritnya untuk belajar. “Anna....” sekali lagi ia mendengar seseorang
merintih memanggil namanya, seketika itu juga ia mengulup ludah, menguatkan
tekat, kemudian membuka pintu kecil itu dengan keras dan bersiap-siap untuk memarahi siapa orang
yang berbuat jahil kepada dirinya. BRAK ! sekuat tenaga pintu itu terbuka
dengan lebar, bunyi yang menhantam dinding menjadi sedikit menggema dengan
keadaan sepi malam hari. “siapa sih yang ganggu ! beraninya main belakang !
sini maju kalau berani ! “ teriaknya dengan sekuat tenaga hingga gemanya
bersahutan dengan gema berdebam pintu
tadi. Mata bulat itu mencari sosok kakak lelakinya yang biasa menjahili dirinya
dengan berpura-pura akan menggunakan kamar kacil sewaktu Anna sedang berusaha
berkonsentrasi dengan pelajarannya dan ketika Anna keluar dengan muka masam
jutru ditertawakan oleh kakaknya yang satu itu. Kali ini ia ingin sekali
memarahi sosok tengil satu itu tetapi ia tidak menemukannya di seluruh penjuru
matanya memandang.bulu kuduknya kembali berdiri, kali ini karena ada suara
rintihan itu lagi dari arah belakang kembali memanggil namany dengan nada
bergetar seperti orang kesakitan. Seluruh tubuh gadis SMP itu gemetar dan kaki
kecil itu mulai berlari ketakutan menuju kamar miliknya.
EmoticonEmoticon