silahkan ada cerpen terbaru berjudul rain
hope you like it
Rain
Ketika kau terkejut
akan perubahan pada diri orang lain tetapi kau tidak terkejut ketika ada
perubahan pada dirimu sendiri. Pada usia yang sudah tergolong dewasa dimasanya
ia tidak seharusnya merasakan apa yang ia rasakan saat ini. Ini merupakan
suatuhal yang menyakitkan sekaligus
membahagiakan,mungkin ini menyakitkan baginya tetapi membahagiakan bagi orang
yang selama ini ia panggil ibu. Sosok anggun bersahaja juga terkadang pemarah
yang telah menjadi pelindungnya selama ini telah memiliki kehidupan baru yang
lebih baik dan yang jelas jauh dari dirinya. Apapun yang terjadi semuanya telah
berubah tidak bisa seperti ketika masih berusia belasan tahun dulu. Ia sekarang
mengetahui bagaimana perasaan kawan-kawannya ketika akan menyambut sosok baru
nan mungil yang biasa dipanggil adik. Ayumi biasa ia dipanggil demikian,sekarang ia
telah menginjak usia yang cukup mapan sehingga ia harus keluar dari kehidupan
nyaman dekapan seorang ibu dan pergi mencari pengalaman hidup. Ia merantau
keluar kota bukan hanya untuk menampakkan dirinya sudah dewasa dan mempu
menapaki hidup ini seorang diri melainkan ia tidak memiliki pilihan lain selain
ini. Keluarga tercinta telah tercerai berai tetapi dengan kedamaian yang
menyakitkan hati,kedua orang tuanya berpisah ketika ia berada disekolah
menengah dan kemudian sang ayah pergi menikah lagi. Tetapi sang ibu yang sangat
ia sayangi tidak menitikan air mata sedikitpun justru mereka menyambangi
resepsi mantan ayahnya dan ibunya memberikan ucapan selamat. Kejadian itu
sungguh menyakitkan bagi Ayumu tetapi tidak bagi ibunya,selang beberapa tahun
Ayumi mendapatkan kebabasannya dan ia dapat berkuliah diluar kota. Tanpa pikir
panjang ia menempuh jalus tersebut dan meninggalkan sang ibu yang ketika itu
juga menikah dengan lelaki lain. Awalnya Ayumi merasakan sangat kesepian tanpa
adanya seseorang tempat ia mencurahkan segalanya akan tetapi ia tetap harus
melangkah maju apapun yang terjadi dalam kehidupannya. Hidup harus terus
berjalan dan tidak bisa berhenti sampai disini saja,pekiknya dalam hati ketika
permata miliknya mengalir mengiringi langkah wanita paruh baya berbaju
pengantin menapaki altar.
Setahun sudah Ayumi
merasakan kehidupan diluar dan tidak tahu menahu menganai kehidupan yang telah
ia tinggalkan. Hanya melewati beberapa pesan singkat yang ia kirimkan ke sang
ibu sehingga ia mengetahui kondisi yang
ada. Goncangan Ayumi semakin menjadi ketika ia mendengar kabar ia akan memiliki
adik dari ayah yang lain,dalam hati ia berkata “aku ini memang masih dianggap
anakmu tetapi kenyataannya aku bisa mengatakan bahwa kau telah mengabaikan aku.
Dan ya, aku tidak bisa menuntutmu karena aku sudah dewasa. Aku telah lepas dari
perlindunganmu”. Pikiran-pikiran tidak jelas selalu berseliwern dikepalanya
membuat sang pemilik tanpa sadar menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya.
“hei,Ayumi. Kamu kenapa sih? Dari tadi kok bengong” tanya salah satu kawannya
yang sedari tadi berada disisi kanan “haha gak ada apa-apa kok.” Sahut Ayumi
dengan tertawa getir. “aku tidak mungkin menceritakan masalah ini padamu
kan”gumamnya dalam hati. “ini memalukan bagiku”sambungnya dalam hati dengan
menghela nafas panjang lagi. “Ayumi aku tau apa yang ada dipikirannmu tetapi
cobalah cerita padaku,mungkin aku bisa membantumu” ucap gadis berpotongan
pendek ini “hehe iya terimakasih. Tapi aku baik-baik aja kok,cuman kurang tidur
aja” ucap Ayumi berusaha tampak gembira. Sungguh wajah bulat miliknya memang
tidak bisa berbohong dan sangat meudah terbaca oleh orang lain. Ini bukan suatu
hal ia syukuri sama sekali dalam hidupnya ia membenci dirinya lebih dari
siapapun didunia tetapi terlahir dengan masalah seperti ini bukanlah
kemauannya,yah mungkin ini takdir. “haahh... biarlah...” ucapnya dan melenggang
keluar ruangan kuliah “ woi ! kamu ini mau kemana hah?!” teriak kawannya yang sedari
tadi ia diamkan. “hehe kemanapun aku mau” ucapnya dan melanjutkan langkahnya.
Menerobos rintik hujan yang jatuh dengan bersamaan,ia tidak memperdulikan
kondisi dirinya ia ingin bebas dan ya sebenarnya ia sudah bebas tetapi ia ingin
dipedulikan dan permata itu mengalir bercampur dengan rintik hujan jatuh
diwajahnya. Kawannya hanya bisa melihat dari kejauhan dan menyadari ada banyak
beban dalam kehidupan gadia bertubuh semampai itu. Hanya dalam hujan Ayumi bisa
menitikan air mata sebanyak-banyaknya dan seakan itu akan melunturkan memori
menyedihkan yang setiap kali menyeyat-nyayat hatinya.
maaf kalo masih kurang memuaskan hehe... comment please
EmoticonEmoticon