Desire

00.46
sore semuanya... bagaimana keadaan di negara kalian ?
di negara mirru sedang panas sekali, well kali ini mirru lagi gak pengen mengganggu keseruan kalian semua... hehehe.. oke kita langsung saja dengan cerpen mirru yang lainnya..

hope you enjoy it !




Desire
          Semua orang memiliki alasan masing-masing kenapa mereka harus pantas dilahirkan didunia ini sehingga ibu mereka harus mempertaruhkan kehidupan yang sangat berharga demi dirinya. Alasan yang melandasi sebuah keinginan yang kemudian dapat mencerminkan jati diri mereka melalui sebuah untaian kata-kata indah yang sebagian orang menyebutkan motivasi hidup. Banyak sekali hal yang terjadi dalam kehidupan seseorang dari sejak ia terlahir suci layaknya kertas putih hingga ketika ia meninggalkan dunia fana ini. Semua terangkum dalam sebuah buku yang tak kasat mata manusia sehingga suatu hari buku catatan tersebut di timbang dan kemudian diserahkan kembali kepada pemiliknya masing-masing. Awal kehidupan masa remaja semakin menjadi-jadi dimana seorang anak yang terlepas dari orang tuanya berusaha mencari jati diri dengan bimbingan. Banyak remaja yang tersesat dalam pencarian tak berujung ini tetapi pasti ada tempat mereka akan kembali, ya ! tempat itu adalah dekapan hangat kedua orang tua mereka. ketika ia mengingat masa mudanya pasti segurat senyum senantiasa mengiringi kenangan yang hadir sekilas di dalam benak pikiran.
          Suasana lembab dan gelap sudah menjadi teman mereka, berangkat siang dan pulang hingga larut malam hanya berkumpul ditempat yang tidak pantas di sebut sebagai tongkrongan anak muda karena terlihat seperti bilik kumuh dimana asap rokok membumbung tinggi memenuhi langit-langit ruangan 3 x 3 meteran itu. Kursi kotor nan tua menjadi sandaran punggung kala rasa sakit merayapi sekujur tubuh mereka, motor tua yang sudah lama tidak digunakan tersandar di pintu markas kebesaran ini. Tak ada seorangpun yang berniat memindahkan motor butut itu ke suatu tempat dan hanya meninggalkannya di tempat semula sejak mereka menempati tempat ini, tak ada yang mengambil inisiatif untuk merapikan markas ataupun sekedar menempatkan sampah pada tempatnya. Semua anggota hanya datang dan pergi sesuka hati layaknya angin yang datang kedaratan ketika pagi menjelang kemudian pergi ke tengah lautan ketika malam menghampiri. Mereka hanya akan berkumpul kala akan terjadi perseteruan antar geng, kebanyakan perkelahian yang mereka lakukan hanya karena masalah sepele seperti seorang kekasih dari anggota mereka diganggu oleh geng tertentu maka akan terjadi perselisihan sengit untuk menyelesaikan. Banyak sekali anggota yang memiliki pasangan sehingga tak jarang mereka asik bolos sekolah demi berkelahi mempertahankan jati diri. Seperti keadaan hari itu, ia harus bolos kelas guru yang dianggap paling killer sesekolahan tetapi ia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai pemimpin geng untuk tetap mempertahankan harga diri mereka yang tidak bisa ternilai, karena memang harga diri mereka tidak berharga sehingga tidak pantas dinilai. Perkelahian terjadi dikawasan yang telah ditentukan, sejata tajam disembunyikan sehingga lawan tidak mengetahuinya. Suara petasan menandai permulaan permainan ini dengan masing-masing pihak melemparkan senjata andalan mereka seperti batu, petasan, tak jarang terjadi pelemparan batu yang berlumuran bara api sehingga menyebabkan setiap orang yang berada di lokasi terdekat mereka akan berhamburan menghindari amukan anak-anak muda. Semua kondisi menjadi kacau balau, kaca-kaca kendaraan bermobil dipecahkan menjadi sasaran kebengisan mereka. Sebuah hantaman keras mengenai kapalanya hingga terasa panas beriringan dengan ada cairan yang mengalir disana, tangan kotor, bahu, leher, dan separuh dari wajah miliknya telah berlumuran cairan merah. Ia menyadari kepalanya mulai terasa pusing kemudian pandangannya mulai buram melihat sekeliling. Disandarkannya badan yang terasa tidak karuan itu kesisi tembok entah itu disisi mana, di sisi lawan maupun kawan intinya ia ingin membiarkan badan ini menepi dari arena. Saat itu ada sosok yang menghampirinya tetapi beridiri dengan memunggungi cahaya matahari yang menyengat siang itu, mungkin dia berasal dari sisi musuh geng yang menjadi lawannya kali ini. Mungkin ini akhir dari dirinya sebagai ketua geng di kelompoknya, pikirnya dengan tersenyum tipis sebelum semua hal menjadi gelap di pandangan matanya.
          Ketika udara hangat menyentuh tangannya semua terasa nyaman hingg membuatnya terasa ingin terus tertidur, tiba-tiba wajah kawan satu geng miliknya muncul satu persatu. Kelopak mata miliknya sedikit demi sedikit membuka dan mempersilahkan cahaya matahari memasuki kornea matanya. “jadi, kau sudah bangun. Orang seperti kau tidak akan mati hanya karena kekurangan darah, bukan begitu Anry?” tanya seseorang dengan suara yang sangat familiar dalam hidupnya. Orang itu berdiri dengan buku kecil di genggamannya tanpa ekspresi dan menatap dirinya dari ketinggian, wajah yang sama dengan yang dia miliki. “sampai kau akan menceramahi aku terus Anra? Apa kau sudah benar-benar berubah menjadi orang tua?” ucap pria bertubuh tinggi namun kurus ini seraya berusaha duduk dibangsal miliknya. “ck. Berhenti berkata begitu, kau membuat ayah dan ibu cemas. Sudah berapa hari kau tidak makan?” ucap sosok bermata hijau shapir ini menodorkan  semangkuk sup “kau terlihat lebih kurus dari sebelumnya, kak Anry” sambungnya seraya tersenyum. Pria yang biasa disapa An oleh gengnya ini patuh menjejalkan sesendok demi sesendok sup itu kemulutnya yang terasa pahit. “jadi, kau sudah menemukannya?” tanya Anra yang telah kembali bersandar di sisi kanan jendela putih itu. Sejenak pria berambut kecoklatan ini terdiam “bagaimana denganmu?” pertanyaan dilontarkan balik kepada saudara kembarnya, kedua mata mereka bertatapan untuk beberapa detik sebelum kalimat manis itu terucap oleh bibir sang adik. Senyuman mengembang menandakan jawaban indah akan tersaji disana “tentu saja aku sudah menemukannya, jauh sebelum aku menyadarinya ia sudah ada bersama denganku sejak awal.” Pandangannya menatap keluar jendela dengan mata yang terus berbinar, air mata bahkan mengalir di pipi putih miliknya. Kulit milik sosok dihadapnnya ini sangat berbeda jauh dengan dirinya yang sering berada di luar ruangan, pasti sosok ini sering berada di dlaam ruangan tanpa tersentuh sinar matahari sedikitpun. Wajah itu kembali menatapnya dengan lekat tanpa pundar sedikitpun senyum di bibir tipisnya “ya, aku menemukan jati diriku ada padamu kak Anry. Separuh dari diriku ada padamu. Hanya satu yang kuinginkan, aku hanya ingin menjadi seseorang yang diharapkan kehadirannya. Oleh karena itu aku ingin membuat semua orang yang akan disekitarku bahagia ketika mereka bersama denganku. Dan kak Anry sudah ada bersamaku sejak di awal kehidupanku, aku berharap dapat membuatmu bahagia juga. Aku yakin separuh dari dirimu juga memiliki jati diri yang tersimpan di dalam diriku” ucapnya seraya memegang erat kemeja yang ia kenakan tepat di dada “dan aku yakin ia memiliki keinginan yang sama pula, membahagiakan setiap orang yang ada disekelilingnya” sambungnya. Bibir Anry terbuka menyadari sesuatu di dalam dirinya telah merespon keinginan itu, memang benar ia berusaha membuat para kawan segeng miliknya bahagia dengan herga diri mereka yang terjunjung tinggi. Lagi-lagi kesenyapan menyergap keduanya hingga salah satu dari mereka mengatakan sesuatu “haa..... kau memang tukang ceramah, Anra. Berhentilah berbicara menggelikan seperti itu, kau membuatku ilfil tau ! ” ucap Anry meninggikan suaranya, “hah?! Siapa yang seharunya ilfil disini !? seharusnya aku, tahu ! Aku sedang berbicara dengan berandalan kelas ikan teri yang belum mandi selama beberapa hari” celoteh Anra menimpali. “hah...?!! kau mengajak berkelahi ya ?! sini kau !” teriak Anry bergegas meraih tubuh adiknya. GRAB ! BRAKK ! suara berdebam sesuatu yang jatuh terbanting di kasur kecil itu terdengar keras. “ck, kau memang adik yang menyebalkan. Seharusnya dulu kau ku tendang lebih dulu keluar agar menjadi kakak ku” ucap Anry dengan merebahkan kepalanya yang berat ke bahu kecil adiknya, mendengar ocehan kakaknya membuat Anra tertawa kecil. “kalau begitu aku tidak akan memiliki kakak yang merepotkan tetapi memiliki adik yang merepotkan. Biarlah, semuanya sudah terasa menyenangkan sekarang. Ayo kita kembali ke rumah, ayah dan ibu telah menunggu kabar darimu.” Jawabnya seraya membelai kepala yang terselubung oleh kain putih itu, “nah, biarkan aku seperti ini untuk sementara waktu” jawab Anry dengan memejamkan matanya.
          Sejak hari ditemukannya jati diri maka berakhirnya petualangan hidup kala itu, tetapi terganti dengan cerita petualangan baru lainnya. Alasan yang menjadi dasar keinginan dan kemudian meperkuat jati diri yang selama ini dicari, semua hanya karena satu kalimat “aku ingin membahagiakan setiap orang yang akan di sekitarku” gumam Anry seraya menyeruput kopi sorenya. Terasa ada sepasang tangan melingkar di pinggangnya dari arah belakang dengan salah satu tangan itu masih menggenggam buku tua yang sangat ia kenal, di sentuhnya tangan itu dengan halus “Anra, kalau kau terus bersikap seperti ini maka istri barumu akan marah padamu lagi” ucapnya harus, “ahahaha.... kau benar juga kak Anry” sahut sosok ini yang kemudian menempatkan tubuhnya berdiri disamping kanan dirinya. “ck, sudah berapa kali kau menikah? Setiap kali kau cerai biaya dikeluarkan dimana-mana kau tau!” sambung Anry dengan nada meninggi seperti biasanya. “hehehe... begitulah. Aku belum menemukan sosok yang sesuai, kak Anry sendiri bagaimana? Tidak mau menikah lagi?” ucap Anra dengan mengejek kakaknya yang sudah di tinggal pergi oleh sang istri setahun silam. “ck. Dia dulu gadis yang menyebabkan gengku bertarung dengan geng mu itu, dan aku baru mengetahui kenyataannya kemarin ketika kami menghadiri reuni” selorok pria ini kembali menyesap minumannya “hhaaaa.... begitu ya, bagaimana jika menikah denganku?” ucap Anra dengan mata berbinar. “hah?! Kau gila ya !? kau saja baru menikah !” ucap Anry menanggapi candaan adiknya “ya... abisnya kak Anry terlihat kesepian” jawab Anra bergaya manja di bahu kakaknya. PLAK ! tinju melayang tajam ke kepalanya tepat di tengah “aww... kejamnya... hehe...”celoteh Anra menanggapi kelakuan kasar kakaknya. Hingga hari larut mereka tertawa bersama-sama dan menghabiskan waktu mengenang masa muda mereka. 


np: pict from doujinshi of natsume yuujinchou :) 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
3 Maret 2022 pukul 14.59 delete

Why is gambling legal in the US? - DRMCD
Casino gambling is illegal in 논산 출장마사지 many US states. But is it legal to 시흥 출장마사지 bet on casino games in the US? 서산 출장마사지 Here's what the experts 천안 출장샵 say. 대구광역 출장마사지

Reply
avatar