di negara mirru sedang panas sekali, well kali ini mirru lagi gak pengen mengganggu keseruan kalian semua... hehehe.. oke kita langsung saja dengan cerpen mirru yang lainnya..
hope you enjoy it !
Desire
Semua orang memiliki alasan
masing-masing kenapa mereka harus pantas dilahirkan didunia ini sehingga ibu
mereka harus mempertaruhkan kehidupan yang sangat berharga demi dirinya. Alasan
yang melandasi sebuah keinginan yang kemudian dapat mencerminkan jati diri
mereka melalui sebuah untaian kata-kata indah yang sebagian orang menyebutkan
motivasi hidup. Banyak sekali hal yang terjadi dalam kehidupan seseorang dari
sejak ia terlahir suci layaknya kertas putih hingga ketika ia meninggalkan
dunia fana ini. Semua terangkum dalam sebuah buku yang tak kasat mata manusia
sehingga suatu hari buku catatan tersebut di timbang dan kemudian diserahkan
kembali kepada pemiliknya masing-masing. Awal kehidupan masa remaja semakin
menjadi-jadi dimana seorang anak yang terlepas dari orang tuanya berusaha
mencari jati diri dengan bimbingan. Banyak remaja yang tersesat dalam pencarian
tak berujung ini tetapi pasti ada tempat mereka akan kembali, ya ! tempat itu
adalah dekapan hangat kedua orang tua mereka. ketika ia mengingat masa mudanya
pasti segurat senyum senantiasa mengiringi kenangan yang hadir sekilas di dalam
benak pikiran.
Suasana lembab dan gelap sudah menjadi
teman mereka, berangkat siang dan pulang hingga larut malam hanya berkumpul
ditempat yang tidak pantas di sebut sebagai tongkrongan anak muda karena
terlihat seperti bilik kumuh dimana asap rokok membumbung tinggi memenuhi
langit-langit ruangan 3 x 3 meteran itu. Kursi kotor nan tua menjadi sandaran
punggung kala rasa sakit merayapi sekujur tubuh mereka, motor tua yang sudah
lama tidak digunakan tersandar di pintu markas kebesaran ini. Tak ada
seorangpun yang berniat memindahkan motor butut itu ke suatu tempat dan hanya
meninggalkannya di tempat semula sejak mereka menempati tempat ini, tak ada
yang mengambil inisiatif untuk merapikan markas ataupun sekedar menempatkan
sampah pada tempatnya. Semua anggota hanya datang dan pergi sesuka hati
layaknya angin yang datang kedaratan ketika pagi menjelang kemudian pergi ke
tengah lautan ketika malam menghampiri. Mereka hanya akan berkumpul kala akan
terjadi perseteruan antar geng, kebanyakan perkelahian yang mereka lakukan
hanya karena masalah sepele seperti seorang kekasih dari anggota mereka diganggu
oleh geng tertentu maka akan terjadi perselisihan sengit untuk menyelesaikan.
Banyak sekali anggota yang memiliki pasangan sehingga tak jarang mereka asik
bolos sekolah demi berkelahi mempertahankan jati diri. Seperti keadaan hari
itu, ia harus bolos kelas guru yang dianggap paling killer sesekolahan tetapi
ia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai pemimpin geng untuk tetap
mempertahankan harga diri mereka yang tidak bisa ternilai, karena memang harga
diri mereka tidak berharga sehingga tidak pantas dinilai. Perkelahian terjadi
dikawasan yang telah ditentukan, sejata tajam disembunyikan sehingga lawan
tidak mengetahuinya. Suara petasan menandai permulaan permainan ini dengan
masing-masing pihak melemparkan senjata andalan mereka seperti batu, petasan,
tak jarang terjadi pelemparan batu yang berlumuran bara api sehingga
menyebabkan setiap orang yang berada di lokasi terdekat mereka akan berhamburan
menghindari amukan anak-anak muda. Semua kondisi menjadi kacau balau, kaca-kaca
kendaraan bermobil dipecahkan menjadi sasaran kebengisan mereka. Sebuah
hantaman keras mengenai kapalanya hingga terasa panas beriringan dengan ada
cairan yang mengalir disana, tangan kotor, bahu, leher, dan separuh dari wajah
miliknya telah berlumuran cairan merah. Ia menyadari kepalanya mulai terasa
pusing kemudian pandangannya mulai buram melihat sekeliling. Disandarkannya
badan yang terasa tidak karuan itu kesisi tembok entah itu disisi mana, di sisi
lawan maupun kawan intinya ia ingin membiarkan badan ini menepi dari arena. Saat
itu ada sosok yang menghampirinya tetapi beridiri dengan memunggungi cahaya
matahari yang menyengat siang itu, mungkin dia berasal dari sisi musuh geng
yang menjadi lawannya kali ini. Mungkin ini akhir dari dirinya sebagai ketua
geng di kelompoknya, pikirnya dengan tersenyum tipis sebelum semua hal menjadi
gelap di pandangan matanya.
Ketika udara hangat menyentuh
tangannya semua terasa nyaman hingg membuatnya terasa ingin terus tertidur,
tiba-tiba wajah kawan satu geng miliknya muncul satu persatu. Kelopak mata
miliknya sedikit demi sedikit membuka dan mempersilahkan cahaya matahari
memasuki kornea matanya. “jadi, kau sudah bangun. Orang seperti kau tidak akan
mati hanya karena kekurangan darah, bukan begitu Anry?” tanya seseorang dengan
suara yang sangat familiar dalam hidupnya. Orang itu berdiri dengan buku kecil
di genggamannya tanpa ekspresi dan menatap dirinya dari ketinggian, wajah yang
sama dengan yang dia miliki. “sampai kau akan menceramahi aku terus Anra? Apa
kau sudah benar-benar berubah menjadi orang tua?” ucap pria bertubuh tinggi
namun kurus ini seraya berusaha duduk dibangsal miliknya. “ck. Berhenti berkata
begitu, kau membuat ayah dan ibu cemas. Sudah berapa hari kau tidak makan?”
ucap sosok bermata hijau shapir ini menodorkan
semangkuk sup “kau terlihat lebih kurus dari sebelumnya, kak Anry”
sambungnya seraya tersenyum. Pria yang biasa disapa An oleh gengnya ini patuh
menjejalkan sesendok demi sesendok sup itu kemulutnya yang terasa pahit. “jadi,
kau sudah menemukannya?” tanya Anra yang telah kembali bersandar di sisi kanan
jendela putih itu. Sejenak pria berambut kecoklatan ini terdiam “bagaimana
denganmu?” pertanyaan dilontarkan balik kepada saudara kembarnya, kedua mata
mereka bertatapan untuk beberapa detik sebelum kalimat manis itu terucap oleh
bibir sang adik. Senyuman mengembang menandakan jawaban indah akan tersaji
disana “tentu saja aku sudah menemukannya, jauh sebelum aku menyadarinya ia
sudah ada bersama denganku sejak awal.” Pandangannya menatap keluar jendela
dengan mata yang terus berbinar, air mata bahkan mengalir di pipi putih
miliknya. Kulit milik sosok dihadapnnya ini sangat berbeda jauh dengan dirinya
yang sering berada di luar ruangan, pasti sosok ini sering berada di dlaam
ruangan tanpa tersentuh sinar matahari sedikitpun. Wajah itu kembali menatapnya
dengan lekat tanpa pundar sedikitpun senyum di bibir tipisnya “ya, aku
menemukan jati diriku ada padamu kak Anry. Separuh dari diriku ada padamu.
Hanya satu yang kuinginkan, aku hanya ingin menjadi seseorang yang diharapkan
kehadirannya. Oleh karena itu aku ingin membuat semua orang yang akan
disekitarku bahagia ketika mereka bersama denganku. Dan kak Anry sudah ada
bersamaku sejak di awal kehidupanku, aku berharap dapat membuatmu bahagia juga.
Aku yakin separuh dari dirimu juga memiliki jati diri yang tersimpan di dalam
diriku” ucapnya seraya memegang erat kemeja yang ia kenakan tepat di dada “dan
aku yakin ia memiliki keinginan yang sama pula, membahagiakan setiap orang yang
ada disekelilingnya” sambungnya. Bibir Anry terbuka menyadari sesuatu di dalam
dirinya telah merespon keinginan itu, memang benar ia berusaha membuat para
kawan segeng miliknya bahagia dengan herga diri mereka yang terjunjung tinggi. Lagi-lagi
kesenyapan menyergap keduanya hingga salah satu dari mereka mengatakan sesuatu
“haa..... kau memang tukang ceramah, Anra. Berhentilah berbicara menggelikan
seperti itu, kau membuatku ilfil tau ! ” ucap Anry meninggikan suaranya, “hah?!
Siapa yang seharunya ilfil disini !? seharusnya aku, tahu ! Aku sedang berbicara
dengan berandalan kelas ikan teri yang belum mandi selama beberapa hari”
celoteh Anra menimpali. “hah...?!! kau mengajak berkelahi ya ?! sini kau !”
teriak Anry bergegas meraih tubuh adiknya. GRAB ! BRAKK ! suara berdebam
sesuatu yang jatuh terbanting di kasur kecil itu terdengar keras. “ck, kau
memang adik yang menyebalkan. Seharusnya dulu kau ku tendang lebih dulu keluar
agar menjadi kakak ku” ucap Anry dengan merebahkan kepalanya yang berat ke bahu
kecil adiknya, mendengar ocehan kakaknya membuat Anra tertawa kecil. “kalau
begitu aku tidak akan memiliki kakak yang merepotkan tetapi memiliki adik yang
merepotkan. Biarlah, semuanya sudah terasa menyenangkan sekarang. Ayo kita
kembali ke rumah, ayah dan ibu telah menunggu kabar darimu.” Jawabnya seraya membelai
kepala yang terselubung oleh kain putih itu, “nah, biarkan aku seperti ini
untuk sementara waktu” jawab Anry dengan memejamkan matanya.
Sejak hari ditemukannya jati diri maka
berakhirnya petualangan hidup kala itu, tetapi terganti dengan cerita petualangan
baru lainnya. Alasan yang menjadi dasar keinginan dan kemudian meperkuat jati
diri yang selama ini dicari, semua hanya karena satu kalimat “aku ingin
membahagiakan setiap orang yang akan di sekitarku” gumam Anry seraya menyeruput
kopi sorenya. Terasa ada sepasang tangan melingkar di pinggangnya dari arah
belakang dengan salah satu tangan itu masih menggenggam buku tua yang sangat ia
kenal, di sentuhnya tangan itu dengan halus “Anra, kalau kau terus bersikap
seperti ini maka istri barumu akan marah padamu lagi” ucapnya harus,
“ahahaha.... kau benar juga kak Anry” sahut sosok ini yang kemudian menempatkan
tubuhnya berdiri disamping kanan dirinya. “ck, sudah berapa kali kau menikah?
Setiap kali kau cerai biaya dikeluarkan dimana-mana kau tau!” sambung Anry
dengan nada meninggi seperti biasanya. “hehehe... begitulah. Aku belum
menemukan sosok yang sesuai, kak Anry sendiri bagaimana? Tidak mau menikah
lagi?” ucap Anra dengan mengejek kakaknya yang sudah di tinggal pergi oleh sang
istri setahun silam. “ck. Dia dulu gadis yang menyebabkan gengku bertarung
dengan geng mu itu, dan aku baru mengetahui kenyataannya kemarin ketika kami
menghadiri reuni” selorok pria ini kembali menyesap minumannya “hhaaaa....
begitu ya, bagaimana jika menikah denganku?” ucap Anra dengan mata berbinar.
“hah?! Kau gila ya !? kau saja baru menikah !” ucap Anry menanggapi candaan
adiknya “ya... abisnya kak Anry terlihat kesepian” jawab Anra bergaya manja di
bahu kakaknya. PLAK ! tinju melayang tajam ke kepalanya tepat di tengah “aww...
kejamnya... hehe...”celoteh Anra menanggapi kelakuan kasar kakaknya. Hingga
hari larut mereka tertawa bersama-sama dan menghabiskan waktu mengenang masa
muda mereka.
np: pict from doujinshi of natsume yuujinchou :)
1 komentar:
Write komentarWhy is gambling legal in the US? - DRMCD
ReplyCasino gambling is illegal in 논산 출장마사지 many US states. But is it legal to 시흥 출장마사지 bet on casino games in the US? 서산 출장마사지 Here's what the experts 천안 출장샵 say. 대구광역 출장마사지
EmoticonEmoticon